MAGELANG, KOMPAs.com - Tidak ada yang mencolok dari kediaman orang tua Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Jika bukan warga setempat, tidak ada yang menyangka jika rumah mungil bercorak hijau daun itu milik keluarga orang nomor satu di provinsi Sumatera Utara, yang belakangan disebut-sebut terlibat dalam dugaan kasus suap Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.
Meski sederhana, namun rumah itu terlihat bersih dan rapi. Seorang pria lanjut usia keluar menyapa Kompas.com yang bertandang ke rumah tersebut, Selasa (14/7/2015). Dengan senyum ramah, pria yang merupakan ayah Gatot itu mempersilakan Kompas.com duduk di kursi di teras depan rumahnya.
“Kalau Mas Gatot pulang ya ke rumah seadanya ini. Dia tidak pernah beli rumah atau tanah di sini (Magelang),“ ucap ayah Gatot, Dj Tjokro Widojo.
Semenjak mengenyam pendidikan di Istitut Teknologi Bandung (ITB) hingga menjadi pejabat tinggi di tanah Batak Sumatera, kata Tjokro, anak keduanya itu jarang pulang. Sesekali, Gatot menemuinya dan adik-adiknya yang masih tinggal di Desa Kalinegoro. Namun, Gatot masih kerap menghubungi keluarga melalui sambungan telepon meskipun tidak ada jadwal rutin.
“Mas Gatot sering telepon, walaupun tidak tentu waktunya. Terakhir (telepon) sekitar dua bulan lalu, hanya menanyakan kabar kesehatan saya 'Bapak sehat, kan?. Saya juga sehat di sini',“ ujar purnawirawan TNI AD Rindam Semarang Jawa Tengah itu menirukan ucapan sang anak.
Ketika disinggung mengenai dugaan kasus suap di PTUN Medan, Tjokro berharap anaknya tidak terlibat. Dia sendiri sudah mengetahui kabar operasi tangkap tangan (PTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor PTUN dan kantor Gubernur Sumatera Utara dari media televisi.
“Saya berdoa yang terbaik buat anak saya. Insya Allah dia baik-baik saja,“ ucap pria berusia 89 tahun itu.
Tjokro menceritakan bahwa Gatot adalah anak kedua dari lima bersaudara. Sejak kecil Gatot memang dikenal sebagai anak yang tekun belajar, kutu buku dan pekerja keras hingga mampu menggapai cita-citanya saat ini. Sejauh ini, Tjokro tidak pernah mendengar Gatot terlibat dalam masalah serius dengan jabatannya.
Hanya saja dia pernah khawatir ketika ada kabar sejumlah kepala daerah di Indonesia yang memiliki rapor merah. Namun, dia bersyukur karena Gatot tidak termasuk dalam daftar kepala daerah yang dimaksud.
“Saat menjabat sebagai Plt Gubernur Sumut, Mas Gatot pernah cerita kalau sering dicurigai telah melakukan hal-hal yang tidak baik. Tapi saya berdoa dia tidak akan berbuat macam-macam,“ tutur veteran TNI AD itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan