Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantowi: Landasan Militer atau Sipil Harus Steril dari Lingkungan Masyarakat

Kompas.com - 04/07/2015, 11:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, mengatakan bahwa semestinya pangkalan udara harus jauh dari permukiman warga. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya gangguan penerbangan, seperti terjadi pada pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015).

"Concern kita adalah landasan militer atau sipil harus steril dari lingkungan masyarakat," ujar Tantowi dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan, setelah lepas landas, salah satu mesin kanan pesawat Hercules C-130 mengalami malafungsi. Hal itu terlihat dari pesawat yang terbang ke kanan dengan ketinggian yang rendah. Akibat gangguan itu, pesawat menabrak menara antena setinggi 100 kaki atau sekitar 30 meter. (Baca KSAU: Mesin Kanan Malafungsi, Hercules Tabrak Antena)

Menurut Tantowi, jika menara tersebut jauh dari landasan udara dan tidak berada di permukiman, kemungkinan masyarakat sipil yang menjadi korban tidak sebanyak saat ini. "Kalau tidak ada tower, ceritanya akan lain. Kalau landasan udara jauh dari penduduk mungkin tidak ada korban besar dari sipil," kata Tantowi.

Dalam diskusi tersebut, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Fuad Basya mengatakan bahwa menara itu berada di radius 3-4 kilometer dari Pangkalan Udara Soewondo. Padahal, semestinya jarak minimal lima kilometer.

"Padahal, aturan kita tata ruang bandara minimal itu 5 kilometer. Kita tidak salahkan itu, tapi ini semua sudah terjadi," kata Fuad.

Berdasarkan laporan warga, diduga ada 8 karyawan usaha spa Oukup BS di Jalan Jamin Ginting yang menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut. Namun, ada sejumlah jenazah yang belum teridentifikasi sebagai karyawan usaha spa tersebut.

"Berdasarkan laporan warga yang merasa kehilangan, ada delapan karyawan Oukup BS yang menjadi korban," ujar Kepala Urusan Penerangan Satuan Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Polisi A Tarigan, Jumat (3/7/2015).

Tarigan menambahkan, sesuai data manifes pesawat, 38 penumpang merupakan anggota TNI dan 83 warga sipil. "Dari jumlah manifes (121), ada 38 anggota TNI, warga sipil 83," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com