JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengimbau masyarakat untuk menjauhi pengaruh paham kelompok radikal seperti kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Namun, Badrodin melarang masyarakat untuk menghakimi orang yang berpakaian dan berpenampilan tertentu sebagai pengikut kelompok tersebut.
"Jangan dilihat fisiknya, ini berjenggot, kemudian pakai celana gantung, wah ini kelompok radikal. Jangan! Salah besar kalau mengidentifikasi orang melalui pakaian," kata Badrodin di Jakarta, Jumat (3/7/2015) malam.
Badrodin mengatakan, kelompok radikal memiliki pandangan yang keras terhadap satu agama atau golongan tertentu. Menurut dia, cara tepat mengenali kelompok radikal yakni dengan menguji pemikirannya. Biasanya, kata Badrodin, kelompok radikal enggan mengakui Pancasila sebagai dasar negara.
"Kalau mau identifikasi mereka, tanya saja mengakui tidak Indonesia itu dasarnya Pancasila? Dia tidak mengakui. Maunya Indonesia itu syariat Islam," ujar Badrodin.
Badrodin mengatakan, para anggota kelompok radikal telah dipengaruhi sedemikian rupa sehingga tidak lagi menganggap Pancasila sebagai ideologi bangsa. Ia pun mengimbau masyarakat untuk membentengi diri dari pengaruh kelompok tersebut.
"Yang belum terpengaruh paham radikal, saya harap tidak terpengaruh. Kalau mau belajar agama, belajar yang benar," kata Badrodin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.