Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Kabinet Jadi Momentum Perbaikan Kinerja dan Reformulasi Koalisi

Kompas.com - 16/06/2015, 19:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Poltracking Institute Hanta Yudha mengatakan, ada dua momentum yang dapat dijadikan Presiden Joko Widodo sebagai alasan perombakan kabinet. Dua momentum ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan.

"Pertama, ini merupakan momentum untuk memperbaiki kinerja pemerintahan," kata Hanta saat diskusi bertajuk 'Menanti Reshuffle' di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Menurut dia, berdasarkan survei Poltracking beberapa waktu lalu, ada penurunan kepuasan publik terhadap kinerja kabinet Jokowi-JK. Hasil survei bisa menjadi preferensi bagi Jokowi dalam mengambil keputusan terkait reshuffle.

"Kedua, reshuffle merupakan momentum bagi Jokowi untuk mereformulasi koalisi," ujarnya.

Ia menjelaskan, melalui reshuffle, Jokowi bisa mendapatkan kekuatan baru baik itu dari parpol sesama Koalisi Indonesia Hebat, mau pun Koalisi Merah Putih. Reshuffle merupakan pintu bagi Jokowi untuk menggalang kekuatan yang lebih besar guna mengokohkan pemeritahan yang ada.

"Reshuffle merupakan peluang untuk membuat koalisi menjadi lebih besar, kekuatan lebih besar untuk mendapat dukungan politik lebih mayoritas," ujar Hanta.

Selain itu, ada empat preferensi yang dapat menjadi masukkan Jokowi dalam merombak kabinetnya. Selain hasil survei, tiga lainnya yakni faktor pendekatan teknokratis akademis, faktor politis, dan preferensi Jokowi sendiri.

Ia menjelaskan, sebagai Presiden, Jokowi tentu memiliki tim yang bertugas menilai kinerja kabinet dengan menggunakan pendekatan teknokratis akademis. Tim itu bertugas memberikan masukan subjektif mengenai capaian apa saja yang telah diraih setiap menteri. Sementara itu, Jokowi juga membutuhkan dukungan politis. Meski menganut sistem presidensial, dalam setiap kebijakan yang dibuat, Jokowi tetap perlu mengantongi dukungan parlemen.

"Terakhir, preferensi Jokowi sendiri. Jokowi memang mendapat masukan siapa saja menteri yang layak diganti, tapi kembali lagi itu merupakan hak prerogratifnya untuk mengganti atau tidak menteri yang diusulkan," kata Hanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com