JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan, pimpinan KPK pernah dikirimi karangan bunga tanpa nama pengirim yang terdapat tulisan bernada sarkastis. Setelah ditelusuri oleh pengawas internal, karangan bunga tersebut ternyata dikirim oleh sejumlah pegawai KPK.
"Waktu itu ada kiriman bunga tidak bernama yang mengejek pimpinan KPK. Lalu pengawas internal menelusuri siapa pengirim bunga itu. Ternyata ada beberapa pegawai KPK," ujar Johan di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Karangan bunga tersebut dikirim ke Gedung KPK sekitar pertengahan Mei 2015. Johan mengatakan, sejumlah pegawai yang diduga mengirimkan karangan bunga kemudian diperiksa oleh pengawas internal.
"Dilakukan pemanggilan kepada pegawai KPK, ditanyakan apa maksudnya," kata Johan.
Jika ditemukan pelanggaran etika, hasil pemeriksaan oleh pengawas internal akan diserahkan kepada Dewan Pemeriksa Pegawai. Namun, Johan mengakui, saat ini belum diputuskan apakah ditemukan pelanggaran etika. Ia pun tidak mengetahui sanksi apa yang dapat dikenakan terhadap pegawai tersebut.
"Tergantung tingkat kesalahan. Ada pelanggaran ringan, sedang, dan berat," kata Johan.
Pertengahan Mei lalu, KPK dikirimi sejumlah karangan bunga, yang salah satunya bertuliskan, "Terima kasih pimpinan KPK atas aksi panggungnya. Kalian pahlawan sinergitas. Kami menunggu dagelan selanjutnya".
Belum sempat dipajang di Gedung KPK, karangan bunga tersebut dibawa lagi menggunakan mobil pikap yang mengantar lantaran diusir oleh petugas keamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.