JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas Suporter Antikorupsi (Korupssi) mengadukan adanya dugaan korupsi yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke bagian Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi. Koordinator Korupssi, Parto Pangaribuan, menduga bahwa pengurus PSSI periode 2010-2013 telah menggelapkan anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Ada anggaran dari Menpora yang dikucurkan ke PSSI yang sampai sekarang belum ada laporan pertanggungjawabannya," ujar Parto di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Parto mengatakan, saat itu Kemenpora mengucurkan dana hampir Rp 24 miliar untuk sejumlah kegiatan PSSI. Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2010, kata Parto, terdapat penyimpangan anggaran untuk timnas AFF sebesar Rp 20 miliar.
Selain itu, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013, Kemenpora memberikan bantuan dana sebesar Rp 439.740.000 kepada PSSI untuk pemberdayaan sosial untuk pemusatan latihan Asian Youth Games timnas Sepak Bola U-14. Pencairan anggaran tersebut pun dilakukan pada 29 Juli 2013.
"Namun, kegiatan pemusatan latihan sudah dilakukan di lapangan sepak bola Lenteng Agung, Depok, pada tanggal 3 Juni, 3 Juli, dan 7-9 Juli 2013, dan di Kuningan, Jawa Barat, pada 4-6 Juli 2013," kata Parto.
Parto juga menduga ada penggelapan dana dari Kemenpora untuk pembiayaan Kongres PSSI tahun 2013. Saat itu, Kemenpora memberikan bantuan sebesar Rp 3,5 miliar, tetapi belum ada laporan pertanggungjawaban dari PSSI.
"Jelas tidak ada laporan pertanggungjawaban. Artinya, ini jadi indikasi bahwa ke mana atau bagaimana pengelolaan dana tersebut," ujar Parto.
Oleh karena itu, Parto meminta agar KPK melakukan supervisi terhadap PSSI agar dugaan korupsi itu dapat diangkat. Parto meyakini bahwa apa yang dilakukan PSSI telah menyebabkan kerugian negara dalam jumlah yang besar.
"Jelas ada kerugian negara. Kan angka sebesar itu dikucurkan oleh Menpora pada saat itu di zaman Andi Mallarangeng. Hingga periode Roy Suryo, penggunaan dana tersebut tidak ada pertanggungjawaban ke Kemenpora," kata Parto.
Saat ini, hubungan PSSI dengan Kemenpora di bawah kepemimpinan Menpora Imam Nahrawi menjadi tidak harmonis setelah Menpora menerbitkan surat keputusan pembekuan PSSI. (Baca: Cerita Panjang Kisruh PSSI dan Menpora)
Akibat kisruh tersebut, Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi terhadap PSSI. Putusan tersebut diambil FIFA setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015). (Baca: FIFA Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.