"Mungkin tidak sama yang saya hadapi dengan Pak Jokowi. Tetapi Pak Jokowi akan belajar dari semua itu, kalau hadapi masalah yang sama akan lebih siap," kata SBY dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, Kamis (14/5/2015) petang.
SBY menjelaskan, konflik kepentingan antara KPK dan Polri sebenarnya sudah sering terjadi di banyak negara. Di Hongkong misalnya, kepolisian di sana sempat bereaksi keras saat lembaga KPK didirikan.
Namun konflik kepentingan antara dua institusi penegak hukum itu bisa diselesaikan dengan baik. Kuncinya, pemerintah harus mengambil pilihan-pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.
"Waktu itu pilihan yang kami ambil kebetulan tepat," ucap Ketua Umum Partai Demokrat itu. Ke depannya, kata dia, akan banyak lagi masalah yang akan dihadapi Jokowi, tidak hanya terbatas pada kisruh KPK-Polri.
SBY pun mengaku tidak akan mudah menyalahkan penerusnya itu karena masalah yang ada di Indonesia begitu kompleks. Dia hanya berharap, Jokowi tetap terus menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dengan penuh tanggung jawab.
"Pesan saya untuk Pak Jokowi, maju terus. Jangan khawatir dan cemas karena banyak persoalan, itu lah Indonesia. Kalau serius pasti ada solusi dan jalan keluarnya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.