Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Banyak TKI yang Kurang "Well Prepared"

Kompas.com - 05/05/2015, 21:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Subdit Repatriasi Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, M Aji Surya menilai, banyaknya kasus kekerasan terhadap TKI yang bekerja di Timur Tengah disebabkan karena minimnya persiapan yang dilakukan para pencari kerja tersebut. Padahal, untuk bisa mendatangkan seorang TKI dari Indonesia ke Arab Saudi diperlukan dana yang cukup besar.

"Banyak TKI kita yang bekerja di sana itu kurang well prepared," ujar Aji saat diskusi bertajuk "Perlindungan Hukum Terhadap TKI Di Luar Negeri yang Terancam Hukuman Mati" di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Ia menuturkan, untuk seorang TKI, orang Arab Saudi harus merogoh uang antara Rp 60 juta hingga Rp 70 juta. Uang tersebut digunakan untuk membiayai tiket pesawat dan sejumlah keperluan administrasi kepada penyalur jasa TKI.

Namun, ketika para TKI itu telah diterima dan mulai bekerja, mereka tak dapat menunjukkan kinerja yang maksimal. Padahal, sebelum dikirim ke luar negeri mereka telah mengantongi sertifikat yang hanya dapat diperoleh jika mereka lulus sertifikasi.

Aji menceritakan, dalam sebuah kasus ada seorang TKI yang baru saja diterima kerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga. Oleh majikannya, dia kemudian diminta untuk membunuh nyamuk dengan menyemprot obat nyamuk yang ada di kamar.

"Ketika majikannya balik ke kamar, ternyata baunya wangi sekali, apa yang terjadi? Yang untuk disemprot ternyata parfum yang baru dibeli dari Paris. Hal seperti banyak sekali terjadi," ucapnya.

Aji menuturkan, untuk meminimalisir terjadinya kasus kekerasan terhadap TKI, seharusnya penyalur jasa tenaga kerja dapat memberikan pelatihan yang maksimal. Pelatihan tersebut guna meningkatkan kemampuan dan daya tawar TKI daripada tenaga kerja negara lain.

"Kita seharusnya bisa jadi perawat, satpam sehingga masa kerjanya teratur, skill lebih tinggi, gaji lebih besar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com