JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pada Menteri BUMN untuk memproduktifkan PT Dok Kodja Bahari (DKB) dalam proyek pembuatan kapal. Jokowi ingin ada terobosan melalui kerjasama dengan swasta.
Menurut Jokowi, PT DKB seharusnya sudah mampu berkontribusi banyak dalam sektor kemaritiman nasional. Pasalnya, PT DKB telah berdiri sejak tahun 1963.
"PT DKB seharusnya sudah bisa bikin kapal selam, tetapi usahanya tidak ada kestabilan. Maka saya bilang ke Menteri BUMN segera dikerjasamakan," kata Jokowi, di PT DKB, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015). (Baca: Menuju Kejayaan Maritim)
Jokowi yakin Indonesia memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk memproduksi kapal. Tugas saat ini adalah harus konsisten pada usaha merealisasikan pembuatan kapal tersebut.
"Dari sisi las mengelas ya saya siap, harusnya kesinambungan, harusnya bisa buat kapal selam," ujarnya. (Baca: Saat Makan Siang, Presiden dan Panglima TNI Bahas Kenaikan Anggaran Pertahanan)
Di lokasi yang sama, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengungkapkan konsep yang akan diambil terkait pembuatan kapal melalui PT DKB adalah dengan cara memperluas lahan di lokasi tersebut. Lahan itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa bagian, untuk meningkatkan kemampuan SDM Indonesia, untuk proyek yang dikerjasamakan, untuk perbaikan dan untuk perawatan kapal.
"Ke depan DKB ingin dikembangkan dalam membangun kapal-kapal, ini tak terlepas lahannya terlalu sempit. Kita harus punya lahan besar untuk pembangunan kapal," ucap Rini. (Baca: Jokowi: Anggaran Pertahanan Tergantung Pertumbuhan Ekonomi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.