Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Sekarang Masanya Indonesia Bantu Negara Lain

Kompas.com - 21/04/2015, 20:29 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa Indonesia tidak selamanya berada pada posisi mengharapkan bantuan dari negara lainnya. Saat ini adalah waktu bagi Indonesia untuk membantu negara lain yang pertumbuhan ekonominya lebih rendah.

"Indonesia tidak boleh hanya mengharapkan bantuan. Sekarang masanya Indonesia seperti negara-negara ini minta bantuan Indonesia, dan kita akan bantu itu," kata Kalla di sela-sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4/2015).

Hari ini, Kalla mengikuti pertemuan bilateral dengan pimpinan Zambia, Liberi, dan Vanuatu. Menurut Kalla, ketiga negara tersebut menganggap Indonesia sebagai mitra penting di bidang ekonomi. Ketiganya juga menyampaikan harapan agar pengusaha Indonesia bisa berinvestasi di sana.

"Tiga negara itu mengharapkan kapan pengusaha Indonesia ke Zambia, kapan datang ke Liberia, datang ke Vanuatu, itu sifat dari KAA. Jangan selalu harap negeri Anda minta dibantu. Tidak. Negeri kita membantu negara-negara lebih kecil," tutur Kalla.

Wapres juga menekankan agar Indonesia siap untuk membantu negara lainnya yang lebih lemah dalam bidang perekonomian. Atas dasar itu lah, Kalla menilai KAA sangat penting. Melalui KAA, negara-negara di kawasan Asia dan Afrika saling menjaga hubungan kerja sama.

Pada akhirnya, kesepakatan kerja sama yang terjalin melalui KAA diharapkan bisa membantu perekonomian negara lain. "Itu lah gunanya KAA, tantangannya baru. Bukan lagi mendorong negara itu, mereka harapkan Indonesia membantu kemajuan ekonomi mereka. Sering orang menganggap kita susah tapi banyak negara lebih susah dari kita dan kita harus siap untuk itu," ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

[POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

Nasional
Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

Nasional
Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

Nasional
Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

Nasional
Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

Nasional
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu 'Fraud'

BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu "Fraud"

Nasional
Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

Nasional
Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

Nasional
Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

Nasional
MKD Diminta Lekas Tindak Oknum Judi Online di DPR, Jangan Terpaku Privilese

MKD Diminta Lekas Tindak Oknum Judi Online di DPR, Jangan Terpaku Privilese

Nasional
KPU Kaji Opsi Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

KPU Kaji Opsi Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

Nasional
Tokoh Eks Jamaah Islamiyah Dinilai Patut Dirangkul Tinggalkan Doktrin Ekstrem

Tokoh Eks Jamaah Islamiyah Dinilai Patut Dirangkul Tinggalkan Doktrin Ekstrem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com