Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu PM Norwegia, Jokowi Ingin Lanjutkan REDD Plus

Kompas.com - 14/04/2015, 19:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di Istana Merdeka, Selasa (14/4/2015). Sejumlah kesepakatan berhasil dicapai dalam pertemuan bilateral dua negara tersebut.

Kesepakatan yang dibuat mencakup bidang lingkungan hidup, kelautan dan maritim, pendidikan, dan energi terbarukan. Di dalam kunjungan Solberg yang pertama kalinya ke Indonesia itu, Jokowi menyebut Norwegia adalah mitra penting bagi Indonesia di bidang lingkungan hidup, hak asasi manusia, energi, perikanan, dan maritim.

"Indonesia dan Norwegia memiliki karakter yang sangat berbeda jika dilihat dari letak geografis, ukuran penduduk dan bidang kapasitas ekonomi. Walau pun demikian, kedua negara juga memiliki banyak kesamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai universal, antara lain demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Kombinasi ini yang menjadikan hubungan kedua negara sangat erat, bersahabat, dan saling mendatangkan manfaat," ujar Jokowi dalam pernyataan bersama dengan Solberg.

Dia memaparkan dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, telah dicapai sejumlah kesepakatan. Jokowi lalu menyebutkan kerja sama bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Kedua negara telah sepakat untuk melanjutkan kerja sama REDD+ yang pelaksanaannya telah dimulai sejak tahun 2010. (Baca: Presiden Jokowi Bubarkan BP-REDD dan DNPI)

Norwegia menyuntikkan dana 1 miliar dollar AS kepada REDD+ untuk pengurangan emisi karbon. Namun, lembaga itu dibubarkan Jokowi pada bulan Januari 2015 lalu dan selanjutnya tugas pengurangan emisi karbon ini berada di bawah kendali Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Norwegia menghargai komitmen Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26%-41% pada tahun 2020, serta beberapa kebijakan affirmative lainnya," ucap dia.

Selain itu, Indonesia dan Norwegia juga bersepakat untuk memberantas penangkapan ikan secara illegal dan budi daya ikan laut. Di bidang energi terbarukan, kerja sama dilakukan antara lain di bidang hydropower dan biogas domestik.

Kerja sama ini telah dilakukan sejak tahun 1995, dan akan terus dilanjutkan oleh kedua negara. Di bidang kerja sama triangular, Indonesia-Norwegia telah melakukan kerja sama untuk melatih 25 polisi wanita dan 12 guru dari Afghanistan, di Jakarta dan Bandung.

"Melihat positifnya hasil kerja sama ini, kami sepakat untuk menjajaki perluasan kerja sama triangular antara Indonesia-Norwegia ke negara-negara berkembang lainnya," ujar Jokowi. (Baca: BP REDD Plus Buka Suara Setelah "Kematian Tiba-tiba" akibat Perpres Jokowi)

Bidang pendidikan

Sementara di bidang pendidikan, untuk mendorong implementasi joint-degree antar-universitas kedua negara, beberapa universitas di Indonesia, seperti UGM, ITB, dan Akademi Keperawatan Ibnu Sina telah menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di Norwegia.

Tercatat antara 60-80 mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan di Norwegia, dan sebagian besar mahasiswa pasca sarjana. PM Solberg mengapresiasi kerja sama yang selama ini terjalin antara negaranya dengan Indonesia, Menurut dia, selama lima tahun ini, Norwegia sudah bekerja sama secara intensif dalam mengatasi isu iklim dan hutan.

"Banyak yang sudah dicapai oleh pemerintah Indonesia saat ini, dan ini akan terus bertambah dengan adanya komitmen Presiden Jokowi di bidang iklim dan kehutanan. Ke depan, kami akan memiliki kerja sama di bidang kehutanan yang lebih maju. Kami lihat kolaborasi ini sebagai hubungan yang sangat baik," ucap Solberg.

Dia menyebutkan Norwegia juga akan menambah kerja sama di bidang pencegahan illegal fishing. Selain itu, Norwegia juga menantikan perjanjian lebih lanjut dengan Indonesia terkait Asia Free Trade Area (AFTA).

"Kami yakin perjanjian kerja sama ini akan meningkatkan investasi di Indonesia," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com