Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2015, 15:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Asosiasi Promosi PT Sentul City Robin Zulkarnaen membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Direktur PT Sentul City Kwee Cahyadi Kumala dengan Hakim Muda Bidang Pengawasan Timur Manurung. Hal tersebut disampaikan Robin saat bersaksi dalam sidang perkara alih fungsi hutan Bogor dengan terdakwa Cahyadi.

"Ada pertemuan di Hotel Sultan, Pak Cahyadi dengan Timur Manurung," ujar Robin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Robin mengatakan, pertemuan keduanya berlangsung sebanyak dua kali. Pertemuan terakhir, kata Robin, terjadi pada 11 September 2014. Saat itu, Cahyadi belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun, Robin mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan tersebut. Menurut dia, pertemuan itu hanya pertemuan biasa antara Timur dan Cahyadi sebagai teman sambil minum wine.

"Beliau kan berteman, dan minum wine. Kebetulan mereka berdua teman seiman, teman gereja," kata Robin.

Robin mengatakan, setelah Cahyadi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada 30 September 2014, tidak ada lagi pertemuan yang terjadi antara Cahyadi dan Timur. "Setelah ditangkap, tidak ada pertemuan lagi," kata Robin.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali membenarkan adanya pertemuan Timur Manurung dengan Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng. Kepada Hatta, Timur mengaku, pertemuan tersebut dilakukan sebelum Cahyadi ditangkap KPK.

"Kalau dia menjawab sama saya, ketemunya belum berstatus sebagai tersangka," ujar Hatta. (Baca: Ketua MA Benarkan Hakim Timur Manurung Bertemu Bos Sentul City)

Ketika ditanya lebih lanjut apakah saat pertemuan itu status Cahyadi sudah menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi tukar guling hutan Bogor, Hatta mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Hatta pun mengaku tidak tahu sejauh mana hubungan Timur dengan Cahyadi itu.

Berdasarkan informasi, dalam pertemuan itu, Cahyadi yang merupakan Presiden Direktur PT Sentul City itu disebut-sebut meminta bantuan Timur untuk membantu perkara dugaan korupsi tukar guling lahan di Bogor.

Dalam kasus itu, Timur sudah pernah diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk Cahyadi pada Januari 2015 lalu. Adapun penetapan Cahyadi sebagai tersangka merupakan pengembangan kasus alih fungsi hutan di Kabupaten Bogor yang menjerat Bupati Bogor Rachmat Yasin dan perwakilan PT Bukit Jonggol Asri Yohan Yap sebagai tersangka.

Cahyadi diduga bersama-sama Yohan menyuap Yasin agar rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan yang diajukan PT BJA segera diterbitkan. Nama Cahyadi disebut dalam surat dakwaan perwakilan PT BJA bernama Yohan Yap. (Baca: KPK Periksa Hakim Agung Timur Manurung Terkait Kasus Bos Sentul City)

Dalam dakwaan tersebut, sekitar Januari 2014, Cahyadi meminta bantuan kepada Bupati Bogor Rachmat Yasin agar rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan yang diajukan PT BJA segera diterbitkan. Untuk memuluskan konversi hutan itu, Yohan dari PT Bukit Jonggol Asri diduga menyuap Yasin Rp 4,5 miliar untuk mendapatkan surat rekomendasi alih fungsi hutan menjadi lahan perumahan komersial dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ajak Warga Gotong Royong Bersihkan Kawasan Rusun Cilincing, Gibran: Engak Usah Nunggu Menang Pemilu

Ajak Warga Gotong Royong Bersihkan Kawasan Rusun Cilincing, Gibran: Engak Usah Nunggu Menang Pemilu

Nasional
Kampanye di Rusun Cilincing, Gibran Bagi-Bagi Buku Tulis dan Susu

Kampanye di Rusun Cilincing, Gibran Bagi-Bagi Buku Tulis dan Susu

Nasional
Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Diduga Terima Gratifikasi Lewat Perusahaan Jual Beli Moge

Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Diduga Terima Gratifikasi Lewat Perusahaan Jual Beli Moge

Nasional
Ungkap Alasan Pilih Ganjar-Mahfud, Jubir Muda TPN: Orang Biasa, Enggak Ada 'Privilege'

Ungkap Alasan Pilih Ganjar-Mahfud, Jubir Muda TPN: Orang Biasa, Enggak Ada "Privilege"

Nasional
Hari Ke-12 Kampanye, Anies Safari ke Kuningan, Cirebon, dan Indramayu

Hari Ke-12 Kampanye, Anies Safari ke Kuningan, Cirebon, dan Indramayu

Nasional
Wacana Saling Sanggah Saat Debat Capres Dihapus: Diusulkan TKN Prabowo, Ditolak Kubu Ganjar dan Anies

Wacana Saling Sanggah Saat Debat Capres Dihapus: Diusulkan TKN Prabowo, Ditolak Kubu Ganjar dan Anies

Nasional
Soal Kunjungan ke IKN, Cak Imin: Saya Pengin, tetapi...

Soal Kunjungan ke IKN, Cak Imin: Saya Pengin, tetapi...

Nasional
Menuju Kampanye Bermutu

Menuju Kampanye Bermutu

Nasional
Hari Anti-Korupsi Sedunia: Hari-hari Penuh Korupsi

Hari Anti-Korupsi Sedunia: Hari-hari Penuh Korupsi

Nasional
Hari Ini, Gibran Akan Kampanye di Jakarta dan Karawang

Hari Ini, Gibran Akan Kampanye di Jakarta dan Karawang

Nasional
Polisi: Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Bukan Korban Mutilasi

Polisi: Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Bukan Korban Mutilasi

Nasional
Andika Perkasa Sebut TPN Ganjar-Mahfud Temui Hendropriyono

Andika Perkasa Sebut TPN Ganjar-Mahfud Temui Hendropriyono

Nasional
Yakin Menang Pilpres, Cak Imin: Lawan Saya Kira Standar Saja

Yakin Menang Pilpres, Cak Imin: Lawan Saya Kira Standar Saja

Nasional
Ini Daftar Tempat yang Dilarang Ditempel Spanduk, Selebaran, hingga Umbul-umbul Kampanye

Ini Daftar Tempat yang Dilarang Ditempel Spanduk, Selebaran, hingga Umbul-umbul Kampanye

Nasional
[POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

[POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com