"Kita baru mengetahuinya dua bulan lalu. Bahkan yang terakhir menyerang otot tenggorokannya yang membuat susah menelan," kata Ragil di RS Medistra, Pancoran, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).
Akibat penyakit tersebut, Haryanto pun harus terpaksa ketergantungan obat. Namun rupanya obat itu memberikan efek samping berupa diare terhadap dirinya.
"Saat itu pilihannya bapak tidak minum obat atau harus minum obat. Karena itu kita coba dengan mengurangi dosisnya," ujarnya.
Sebelumnya, kabar meninggalnya Haryanto dipastikan oleh putra pertamanya, Barep Taslam. Haryanto meninggal sekitar pukul 20.55 di RS Medistra, Pancoran, setelah kondisi kesehatannya dikabarkan terus menurun.
Haryanto sendiri sempat menjalani perawatan selama satu hari sejak Jumat (13/3/2015) kemarin, setelah tersedak makanan cair.
Jenazah Haryanto rencananya akan disemayamkan di rumah duka di kediamannya yang berada di Jalan Bulu Rindu Blok N nomor 1, Duren Sawit-Jakarta Timur. Namun, belum dapat dipastikan kemana nantinya mantan politisi PDI Perjuangan itu akan dikebumikan.
"Kita belum tahu di mana, ini masih baru. Kita bawa dulu ke rumah duka dulu nanti dibicarakan lagi," kata Barep.