Nico mengatakan, pernyataan pejabat keuangan negara saat terjadi pelemahan rupiah menunjukkan tidak adanya sense of crisis.
Dibandingkan memberikan kesan positif, pernyataan pejabat, sebut Niko, malah menimbulkan kebingungan publik.
Ia menjelaskan, dalam konteks pelemahan rupiah saat ini, pejabat yang menerangkan bahwa situasi ini adalah hal yang wajar sebenarnya menimbulkan persepsi yang berbeda dari publik.
Menurut Nico, publik sudah mengetahui bahwa pelemahan rupiah terjadi secara terus-menerus. Namun, tidak ada perubahan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Reshuffle pejabat mungkin belum, tapi staf yang mendukung komunikasi publik itu butuh segera. Kalau isu-isu keuangan tidak dikelola dengan baik, akibatnya kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin lemah. Isu tidak lagi soal defisit keuangan, tetapi defisit kepemimpinan," kata Nico.