"Mau seribu Tony Abbott tidak ada masalah. Siapa pun itu, mau seribu Sekjen PBB, seribu perdana menteri, Indonesia negara berdaulat," ujar Tjahjo di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Senin (2/3/2015).
Terlebih lagi, lanjut Tjahjo, Indonesia dinilai dalam keadaan darurat narkoba. Dalam sehari saja, di Indonesia, rata-rata 46 orang meninggal karena narkoba.
"Tetap akan dilaksanakan karena saat ini sudah darurat," ungkapnya.
Dia mengakui, memang ada tekanan dari pihak luar terkait eksekusi mati ini. Beberapa perwakilan negara, yang warganya akan dieksekusi karena tersangkut kasus narkoba, menghubungi via telepon, termasuk Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Namun, Indonesia tidak akan menanggapinya dan tetap melakukan eksekusi mati.
"Tidak masalah. Tidak akan ada perubahan keputusan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.