JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy menilai, tak perlu dipermasalahkan apabila Hatta Rajasa akan maju lagi sebagai calon Ketua Umum di Kongres PAN di Bali pada 28 Februari-3 Maret mendatang. Seorang kader, menurut dia, berhak untuk maju lebih dari satu kali apabila memiliki prestasi yang baik dan diinginkan oleh mayoritas kader lainnya.
"Dalam sepak bola ada adagium, 'don't replace player that playing well'. Messi lagi main bagus jangan diganti. Lebih baik diteruskan. Kalau mainnya tidak bagus, ya diganti," kata Tjatur di Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Tjatur menjelaskan, regenerasi dalam suatu partai tidak bisa sesimpel mengganti ketua umum di setiap periode. Jika seseorang masih berprestasi, maka tidak perlu dilakukan penggantian.
Menurut Tjatur, Hatta sebagai Ketua Umum sudah membuktikan prestasinya dengan menaikkan secara signifikan raihan suara PAN di Pileg 2014 lalu, yakni sebesar 53 persen. Saat itu PAN meraih 7,59 persen naik dari 6,01 persen di tahun 2009.
Dia juga meyakini, popularitas Hatta yang naik signifikan hasil dari kampanye pilpres 2014, akan berdampak besar pada raihan suaran PAN di Pemilu 2019 mendatang.
"Dengan catatan itu, kalau dalam ilmu fikih, Pak Hatta ini manusia wajib. Kita butuh Hatta," ucap Ketua Fraksi PAN di DPR ini.
Apalagi, lanjut dia, tak ada satupun aturan di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PAN yang melarang seorang Ketua Umum untuk maju dua kali. Tjatur mencontohkan, di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah saja, banyak yang menjadi ketua hingga tiga periode berturut-turut. Prestasi DPW atau DPC tersebut, kata dia, justru semakin meningkat setiap periode meski dipimpin orang yang sama.
"Pak Amien itu juga sebenarnya dua periode. Periode pertama, sekjennya Faisal Basri dan periode kedua sekjennya Hatta Rajasa," ungkap Tjatur.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan mengingatkan Hatta bahwa partainya mempunyai tradisi ketua umum hanya memimpin untuk satu periode. Dengan begitu, dapat tercipta regenerasi kepemimpinan secara konsisten.
"PAN punya tradisi ketua umumnya satu periode saja. Itu sudah dimulai oleh Amien Rais, dimana dia berhenti di saat popularitasnya sedang tinggi. Kemudian Soetrisno Bachir juga berhenti satu periode. Diharapkan Hatta Rajasa mengikuti tradisi ini," kata calon Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (24/2/2015), seperti dikutip Antara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.