"Beberapa statement beliau kan jelas, mendukung upaya Nawa Cita-nya, dukung pemberantasan korupsi. Statement beliau kan gitu dan kita harap itu bukan cuma statement, melainkan juga tindakan nyata," kata Abdee seusai melakukan rapat Badan Ekonomi Kreatif dengan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Jakarta, Selasa (17/2/2015) malam.
Personel band Slank itu mengatakan, saat ini mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan Presiden bertindak nyata untuk merealisasikan janjinya itu. Dia merasa isu pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri sudah bergulir terlalu lama sehingga harus segera diakhiri.
"Pak Presiden segera menentukan sikap dan kita berharap bahwa sudah akan ada pengganti calon baru kepala Polri," kata Abdee. (Baca: "Haruskah KPK Berakhir di Era Jokowi-JK?")
Dia mengetahui posisi Jokowi kini sulit dengan adanya desakan dari partai koalisi untuk segera melantik Budi. Namun, Abdee menegaskan, Jokowi tidak perlu khawatir karena rakyat mendukung penuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memutuskan konflik antara KPK dan Polri ini.
Kepolisian sudah menjerat dua pimpinan KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Bambang dijerat terkait sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi dan Abraham dijerat dengan tuduhan memalsukan dokumen. (Baca: Syafii Maarif: KPK Sedang Menggali "Kuburan" Masa Depan)
Sebanyak 21 penyidik KPK kemungkinan juga terancam menjadi tersangka karena kepolisian menduga izin kepemilikan senjata api yang mereka miliki sudah kedaluwarsa. Salah satu penyidik yang terancam ditetapkan sebagai tersangka adalah Novel Baswedan.
Dengan kondisi ini, KPK tinggal memiliki dua pemimpin, yaitu Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja. Namun, beberapa waktu lalu, mereka juga telah dilaporkan kepada Badan Reserse Kriminal Polri. (Baca: "Jokowi Kok Kelihatan Santai-santai Saja, Terkesan Pembiaran")
Hingga saat ini, Jokowi belum mengambil keputusan soal dilantik atau tidaknya Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Jokowi tidak memenuhi janjinya akan mengambil keputusan pada pekan lalu. Jokowi berkali-kali hanya menyebut keputusan akan disampaikan secepatnya.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, Presiden Jokowi menyadari posisinya semakin sulit setelah Abraham ditetapkan sebagai tersangka. Presiden akan sangat berhati-hati mengambil keputusan terkait konflik yang terjadi antara KPK dan Polri. (Baca: Istana: Presiden Jokowi Sadar KPK Saat Ini Tengah Terancam)
"Presiden sangat sadar dan sebab itu berhati-hati mengambil keputusan terkait masalah tersebut," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.