Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Berguru pada Cicak-Buaya Jilid 1

Kompas.com - 16/02/2015, 17:47 WIB


Dalam menyikapi drama konflik KPK–Polri, presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki kewajiban mengintervensi agar polemik ini tidak berkepanjangan dan berimplikasi politik secara luas.

Itulah yang disampaikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi 2009–2013 Mahfud MD, dan Pakar Hukum Pidana Universitas Gajah Mada Eddy OS Hiariej saat diwawancarai pembawa acara Kompas TV Aiman Witjaksono.

Intervensi yang dimaksud adalah intervensi kepada dua institusi penegak hukum di bawah Presiden, bukan mengintervensi pada proses peradilan.

Saat terjadi polemik ‘pemolisian’ dua orang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi oleh Polri pada tahun 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu langsung mengintervensi setelah rekaman pembicaraan pejabat hukum dan pihak lain yang disebut makelar kasus diperdengarkan.

Rekaman pembicaraan yang membuktikan adanya mafia hukum di Indonesia itu diperdengarkan kepada publik atas keputusan Hakim Mahkamah Konstitusi pada sidang uji materil UU KPK.

Konflik dua institusi penegak hukum ini memang akan terus terjadi jika KPK menangani dan menyelidiki kasus dugaan korupsi yang terjadi di tubuh Polri.

"Ada satu kultur yang disebut dengan istilah the blue of silence atau tembok biru yang diam, di mana kesalahan seorang anggota kepolisian itu ditutupi oleh rekan yang lain," ujar Eddy Hiariej.

Lalu, seperti apa kekecewaan relawan Jokowi terhadap lambannya keputusan yang akan diambil Presiden dalam menengahi konflik dua institusi penegak hukum? Akankah relawan 'menjewer' Jokowi?

Simak selengkapnya dalam program AIMAN episode "Mari Berguru Pada Cicak-Buaya Jilid 1" yang akan tayang Senin (16/2/2015) malam ini pukul 20.00 WIB hanya di KompasTV. (KompasTV/Ike Kesuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com