Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IX Kecewa Jokowi Lebih Banyak Bicara Mobil daripada Rasialisme terhadap TKI

Kompas.com - 09/02/2015, 16:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyesalkan langkah Presiden Joko Widodo yang memanfaatkan kunjungannya ke Malaysia untuk menghadiri penandatanganan MoU antara perusahaan otomotif malaysia, Proton, dan perusahaan milik Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari.

Seharusnya, kata dia, kunjungan Jokowi dimanfaatkan untuk membicarakan berbagai masalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. (Baca: Ini Penjelasan Jokowi soal MoU dengan Proton)

"Saya menyesal tidak ada pembicaraan terkait bagaimana sikap Indonesia menegur sikap Pemerintah malaysia pada pelecehan atau rasialis. Yang ada hanya bahas mobil," kata Dede Yusuf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Padahal, lanjut Dede, permasalahan TKI di Malaysia ini sudah sangat mendesak untuk dibahas. Setidaknya, kata dia, saat ini masih ada 450.000 TKI ilegal di Malaysia. Dokumen mereka, kata Dede, sudah mati dan tidak bisa diperpanjang.

Belum lagi, kata Dede, soal iklan robot pembersih yang melecehkan tenaga kerja Indonesia. Iklan tersebut dinilai mendiskreditkan Indonesia karena mencantumkan tulisan, "Fire Your Indonesian Maid Now" (Pecat Pembantu Indonesia Anda Sekarang).

"Tapi, tampaknya saya tak dengar ada berita Jokowi memberi pernyataan tegas terkait masalah TKI, yang lebih terdengar hanya mobil. Komisi IX jelas kecewa karena isu ini isu bangsa, harkat martabat bangsa kita," ucapnya.

Di Malaysia, Presiden Jokowi sempat membicarakan soal TKI dengan Perdana Menteri Malaysia Muhammad Najib Razak. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia setuju bahwa pengaturan TKI di Malaysia menggunakan satu pintu. (Baca: Indonesia-Malaysia Sepakat Selesaikan Masalah TKI dengan Metode Satu Pintu)

"Masalah tenaga kerja utamanya berkaitan tenaga kerja Indonesia akan digunakan satu channel (pintu) saja agar bisa dilakukan bersama," ujar Jokowi.

Perlindungan terhadap TKI yang ada di Malaysia menjadi prioritas pembicaraannya dengan PM Malaysia, selain masalah investasi, kemaritiman, dan kehumasan antar-kedua negara.

Menyinggung masalah perbatasan dan kemaritiman, Presiden Jokowi mengatakan, kedua negara sepakat pula membentuk Technical Commitee dan Special Envoy. Ini dimaksudkan agar jika ada permasalahan antar-kedua negara mengenai hal tersebut dapat dengan mudah diselesaikan.

Sementara itu, dalam bidang perdagangan dan investasi, Pemerintah Indonesia, menurut Jokowi, terbuka untuk investor Malaysia. Bidang investasi yang disiapkan bagi investor Malaysia terutama untuk pembangunan jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com