KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia setuju bahwa pengaturan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia menggunakan satu pintu. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo usai bertemu Perdana Menteri Malaysia Muhammad Najib Razak di Kantor Perdana Menteri Malaysia, Jumat (06/02/2015).
"Masalah tenaga kerja utamanya berkaitan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan digunakan satu channel (pintu) saja, agar bisa dilakukan bersama." ujar Jokowi.
Perlindungan terhadap TKI yang ada di Malaysia menjadi prioritas pembicaraannya dengan PM Malaysia, selain masalah investasi, kemaritiman dan kehumasan antar kedua negara. Menyinggung masalah perbatasan dan kemaritiman, Presiden Jokowi mengatakan kedua negara sepakat pula membentuk Technical Commitee dan Special Envoy. Ini dimaksudkan agar jika ada permasalahan antar kedua negara mengenai hal tersebut, dapat dengan mudah diselesaikan.
Sedangkan dalam bidang perdagangan dan investasi, pemerintah Indonesia, menurut Jokowi, terbuka untuk investor Malaysia. Bidang investasi yang disiapkan bagi investor Malaysia terutama dalam pembangunan jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, bandara dan pembangkit listrik.
"Kita memberikan kesempatan seluas-luasnya investor dari malaysia," kata Jokowi.
Usai pertemuan, Presiden meninjau industri otomotif Malaysia. Setelah itu, mantan Gubernur DKI ini bertemu dengan sekitar 400 WNI di KBRI yang berada di Kuala Lumpur.
Laporan wartawan Radio Sonora, Liliek Setyowibowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.