Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Akan Libatkan KPK-PPATK jika Ganti Calon Kapolri

Kompas.com - 04/02/2015, 16:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo tidak akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam proses seleksi calon kepala Polri jika nantinya memutuskan membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

"Tidak. Pasti tidak untuk melibatkan, terutama KPK, karena ini sama-sama instansi penegak hukum," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Presiden Jokowi, lanjut dia, ingin menjaga supaya Polri dan KPK bersinergi secara ketatanegaraan. Salah satunya dengan memproses pemilihan kepala Polri secara internal. (Baca: Ini Enam Opsi Istana Sikapi Budi Gunawan)

"Presiden akan mengikuti prosedur yang ada di undang-undang. Prosedur yang ada di undang-undang Polri adalah Presiden mendapat pertimbangan dari Kompolnas," ucap dia.

Andi mengatakan, tidak ada nama baru yang diajukan Kompolnas jika Presiden memilih memproses ulang calon kepala Polri. Sebelumnya, Kompolnas mengajukan sembilan nama, termasuk Budi Gunawan.

Apabila Budi Gunawan batal dilantik, delapan nama lainnya memiliki peluang untuk dipilih. Kedelapan nama yang sempat diajukan Kompolnas adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Suhardi Alius, Komjen Putut Bayu Seno, Komjen Djoko Mukti Haryono, Komjen Anang Iskandar, Komjen Saud Usman Nasution, dan Komjen Boy Salamuddin.

Presiden sebelumnya menunda pelantikan Budi Gunawan sebagai kepala Polri setelah mantan ajudan presiden pada masa Megawati Soekarnoputri itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi dan suap oleh KPK. Presiden kemudian menunjuk Badrodin Haiti sebagai Pelaksana Tugas Kapolri.

Presiden telah mendengar pertimbangan dari berbagai pihak, seperti Tim Independen; Dewan Pertimbangan Presiden; Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto; Kompolnas; mantan Presiden RI, BJ Habibie; dan pimpinan DPR.

Soal pergantian kepala Polri, Presiden akan memutuskannya pekan depan sepulang dari lawatan ke Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. (Baca: Minggu Depan, Jokowi Ambil Keputusan soal Budi Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com