Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD : Prajurit Siaga di Markas, Tidak Diturunkan Jaga di KPK

Kompas.com - 25/01/2015, 13:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes TNI AD) menyatakan tidak menurunkan personil untuk melakukan penjagaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta.

Mabes TNI AD menyatakan, hanya menyiagakan prajuritnya di markas-markas. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Infanteri Wuryanto, pernyataan ini untuk meluruskan pemberitaan yang berkembang bahwa TNI AD menurunkan prajuritnya untuk menjaga KPK.

"Jadi di gedung KPK tidak dilaksanakan pengamanan secara khusus. Situasi-nya kondusif. Apabila ada terlihat anggota, dipastikan mereka adalah anggota dari Kodim atau Koramil, dalam hal ini Koramil 06 Setiabudi (dan) Kodim 0504/Jakarta Selatan yang kebetulan gedung KPK berada di wilayahnya," kata Wuryanto, melalui siaran persnya, Minggu (25/1/2015).

Dia menegaskan, personil Kodim dan Koramil yang ada di KPK sifatnya hanya memantau dan tidak bersenjata. Lebih lanjut, dirinya mengatakan situasi yang sebenarnya saat ini para prajurit TNI AD melaksanakan siaga di satuan masing-masing.

"Situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan adalah benar TNI AD melaksanakan siaga, seperti yang disampaikan Kapuspen TNI. Namun mereka siaga disatuan masing-masing," sebutnya.

"Perlu masyarakat mengetahui bahwa semua satuan operasional jajaran TNI AD melaksanakan siaga dan siap untuk di gerakan sewaktu-waktu dengan kekuatan sepertiga dari kekuatan satuan tersebut, dan mereka stand by di markas satuan masing-masing. Ini adalah Prosedur Tetap (Protap) di jajaran TNI AD," ujarnya.

Terkait situasi antara KPK dan Polri, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif.

"Yang penting mari kita jaga Polri, jaga KPK agar tetap dapat melaksanakan tugasnya masing-masing. Dan yang paling penting kita jaga Indonesia tercinta tetap damai dan aman," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com