Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Budi Waseso Juga Dipanggil Presiden Jokowi

Kompas.com - 23/01/2015, 14:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Budi Waseso juga turut dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor hari ini, Jumat (22/1/2015) siang. Budi terlihat meluncur ke istana dan langsung menuju ruang tunggu VIP bersama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

Keduanya tidak datang bersamaan ke Istana Bogor. Wartawan hanya bisa memantau kedatangan Badrodin sekitar 13.30 WIB yang menggunakan mobil dinas Toyota Crwon berplat polisi 2-00. Sementara Budi Waseso tidak diketahui waktu kedatangannya.

Saat mereka keluar dari ruang tunggu VIP, mobil golf yang membawa keduanya terlihat sengaja menghindar dari wartawan. Mobil golf memilih jalan memutar menuju gedung utama Istana Bogor.

Budi diketahui baru diangkat sebagai Kabareskrim setelah Presiden Jokowi mencopot Jenderal Sutarman. Budi Waseso yang dikenal sebagai orang dekat calon Kapolri Komjen Budi Gunawan itu menggantikan posisi Komjen Suhardi Alius yang digeser menjadi pejabat di Lemhanas.

Isu pergantian Kabareskrim ini mengiringi drama penundaan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru menetapkan Budi sebagai tersangka kasus korupsi.

Isu perpecahan di tubuh Polri pun menyeruak. Budi Waseso begitu menjadi Bareskrim langsung membuat pernyataan ada pengkhianat di tubuh Polri. Tak lama setelah pernyataannya itu, Propam Mabes Polri juga dikabarkan langsung turun tangan menyelidiki Suhardi Alius.

Drama di tubuh Polri belum berakhir, Budi Waseso kemudian mengeluarkan perintah menangkap komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto hari ini.

Bambang ditangkap pagi hari tadi usai mengantar anaknya ke sekolah. Bambang disangkakan tuduhan menyuruh pemberian keterangan palsu dalam sidang pilkada Kotawaringin Barat. Meski Mabes Polri membantah bahwa penangkapan Bambang itu sebagai bentuk balas dendam terhadap KPK yang menetapkan tersangka terhadap Budi Gunawan, namun kisruh antara dua lembaga ini mengundang reaksi kuat dari masyarakat.

Presiden direncanakan akan membahas soal perseteruan antar dua instusi itu siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com