Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Bicara Kesuksesannya sebagai "Sales" Panci dan Reformasi PAN

Kompas.com - 22/01/2015, 21:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bercerita banyak soal hidupnya. Ketika masih bocah, dia jual telur ayam. Entah dari mana mulainya, ia lalu melompat ke cerita pindah dari sekolah agama ke sekolah umum. Cerita Bang Zul, sapaan Zulkifli, meraih nilai terbaik se-SMA pun tidak luput dari penuturannya.

Sekitar 20 wartawan mendengarkan serius cerita Bang Zul. Sesekali mereka tertawa. Meski hanya duduk melingkar di karpet ruang tengah rumah Bang Zul, suasana bincang-bincang santai begitu terasa. Dingin, lantaran hujan yang terjadi di luar rumah tak terasa di ruangan tersebut.

Zulkifli sengaja mengundang wartawan ke kediamannya, Kamis (22/1/2015) malam. Ia ingin bersilaturahmi sekaligus berbicara soal ide-ide barunya memajukan PAN, partai di mana dia akan maju sebagai calon ketua umum.

Pria 52 tahun ini mengawali bincang-bincang santainya dengan perkenalan singkat tentang dirinya dan keluarganya. Dimulai dari masa kecilnya yang dilahirkan dari keluarga petani, Zul juga menceritakan bagaimana jenjang pendidikan yang dienyamnya.

"Saya itu dulu diarahkan orang tua menjadi seperti Buya Hamka. Tapi saya menolak. Saya ingin merantau ke Jakarta," ujar Zulkifli.

Secara diam-diam, Zulkifli meninggalkan kampung halamannya di Lampung untuk merantau ke ibu kota seorang diri pada masa SMA. Zulkifli remaja membiayai hidupnya sehari-hari dengan menjadi tukang cuci taksi hingga berjualan minuman ringan. Usai lulus SMA, dia sempat terkatung-katung dengan bekerja sebagai penjual panci keliling.

Tak disangka, dari jualan panci itu kesuksesannya dimulai. Kelihaiannya menjual produk rumah tangga itu membuat ia dapat mengumpulkan modal dan memberanikan diri membuat pabrik panci.

Perjalanan politiknya pun terkesan lancar tanpa halangan. Menjadi anggota DPR RI, Menteri Kehutanan, hingga hari ini menjadi pimpinan lembaga tinggi Negara, MPR RI.

"Sekarang saya bukan lagi DPR RI dan menteri. Saya ingin partai saya, PAN, jadi lebih baik. Saya berniat mencalonkan diri menjadi ketua umum. Ini soal pengabdian kepada partai," ujar dia.

Langkah Bang Zul menuju kursi ketua umum periode 2015-2020 tidaklah mudah. Dia mesti mengalahkan incumbent, Hatta Rajasa. Zulkifli pun mengusung visi reformasi dan regenerasi partai sebagai pembeda. Reformasi, ujar Zulkifli, berasal dari dalam partai, struktur organisasi, kualitas legislator, ideologi yang berkembang dari jaman ke jaman. Reformasi tidak akan tercapai jika tidak ada regenerasi.

"Regenerasi adalah hal penting yang harus dibudayakan, apalagi tidak pernah dalam sejarah PAN ada ketua umum dua kali menjabat. Budaya ini haruslah dipertahankan sebagai ciri reformasi partai yang diusung sejak lama," ujar dia.

Bang Zul yakin, di tangannya PAN akan menjadi partai yang besar dan makin dicintai masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com