Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Khofifah Akan Bicara soal "Kartu Sakti" Jokowi di Kompasiana TV

Kompas.com - 20/01/2015, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan hadir dalam program Kompasiana TV yang tayang di Kompas TV pada malam ini, Selasa (20/1/2015) pukul 19.00-20.00 WIB. Dalam acara ini, Khofifah akan berdiskusi dengan sejumlah bloger Kompasiana (Kompasianer) melalui konferensi video jarak jauh dengan aplikasi Google Hangout dan disiarkan langsung dari studio Kompas TV di FX Sudirman, Jakarta.

Pada episode kedua ini, Kompasiana TV akan mengangkat tema, "Apa Kabar Kartu Sakti Jokowi?". Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2014, Presiden Jokowi menerbitkan tiga "kartu sakti" yang terdiri dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Kementerian Sosial menargetkan sebanyak 15,5 juta warga miskin mendapatkan kartu sakti pemerintah karena mereka dinilai berhak mendapatkannya. Kementerian Sosial pun berusaha mendapatkan data valid dengan melakukan sinergi pendataan di daerah mutlak dilakukan, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayan. (Baca: 15,5 Juta Warga Miskin Ditargetkan Menerima "Kartu Sakti Jokowi")

Namun, ada yang menilai program kartu sakti Jokowi masih setengah matang. Salah satunya diucapkan Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana, yang menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu terburu-buru dalam menerbitkan program tersebut. Menurut Danang, kebijakan itu diterbitkan tanpa lebih dulu melakukan kajian terhadap kemungkinan tumpang tindih dengan kebijakan yang lahir lebih dulu, baik di pusat maupun di daerah. (Baca: Ketua Ombudsman: Kebijakan "Kartu Sakti" Jokowi Terlalu Terburu-buru)

Berbagai macam pandangan mengenai kartu sakti Jokowi tentu menjadi hal menarik untuk dibahas. Adapun Kompasianer yang akan berpartisipasi melalui Google Hangout berasal dari berbagai wilayah, seperti Medan dan Jakarta. Bahkan, pada episode ini, Kompasianer dari Korea Selatan akan turut berdiskusi melalui Google Hangout.

Program Kompasiana TV bisa disaksikan langsung di Kompas TV atau melalui live streaming di www.kompas.tv. Acara ini hadir pada Senin-Rabu pukul 19.00-20.00 dan Kamis-Jumat pukul 19.00-21.00 WIB. 

Kemarin, Kompasiana TV telah menghadirkan tayangan perdana yang menghadirkan mantan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Oegroseno. (Baca: Tayang Perdana, Kompasiana TV Hadirkan Mantan Wakapolri Oegroseno).

Bermacam diskusi menarik dibahas oleh Oegroseno dengan para bloger, termasuk presenter dan stand up comedian, Pandji Pragiwaksono. Salah satunya mengenai alasan pencopotan Jenderal (Pol) Sutarman dari jabatan Kapolri oleh Presiden Joko Widodo yang dianggap misterius. (Baca: "Memang Pak Sutarman Salah Apa, Kok Buru-buru Diberhentikan?")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com