Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Wantimpres Diisi Parpol karena Jokowi Butuh Dukungan Politik

Kompas.com - 19/01/2015, 00:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang akan dibentuk Presiden Joko Widodo tampaknya tidak akan lepas dari pengaruh partai politik pendukungnya. Presiden Jokowi tetap mengakomodir semua partai politik pendukungnya untuk masuk ke dalam lembaga yang bertugas memberikan nasihat kepada presiden itu.

Ketua DPP PDI-P Sidarto Danusubrata yang akan dilantik sebagai anggota Wantimpres mengakuinya. Dia menyebutkan anggota wantimpres tak hanya berasal dari PDI-P, tetapi juga dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, hingga Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Menurut dia, susunan Wantimpres yang berasal dari partai politik itu ditujukan untuk menyokong kebutuhan presiden akan dukungan politik. "Beliau perlu dukungan soliditas dari partai pengusung. Ya tiap keputusan beliau, selalu perlu dukungan politik baik di luar mau pun parlementer," kata Sidarto saat dihubungi Minggu (18/1/2015).

Dia menyebutkan, posisi Presiden Jokowi saat ini berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya. Dia menyebutkan pada masa pemerintahan sebelumnya, presiden selalu berasal dari elite partai politik atau pun militer. Sementara Jokowi berasal dari orang biasa.

"Dia bukan jenderal atau elite politik, tapi dia bisa terpilih sebagai presiden. Ini fenomena sekali. Di Indonesia masa lalu kan, Pak SBY dan Bu Mega dari jenderal atau elite parpol, demikian juga dengan Gus Dur, Soeharto," ungkap mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.

Atas dasar hal ini, Sidarto berpendapat, Jokowi membutuhkan banyak dukungan politik di belakangnya. "Jadi keberadaan wantimpres ini menunjukkan pentingnya back up politik dari keputusan presiden nanti. Di depan, ada banyak hal yang dihadapi Jokowi dan butuh back up kuat bukan hanya dukungan tapi juga nasihat, pertimbangan, dan sebagainya," ucap Sidarto.

Presiden Jokowi sudah merampungkan susunan Wantimpres. Presiden akan melantik sembilan anggota Wantimpres itu pada Senin (19/1/2015). Sejumlah nama pun mencuat akan mengisi kursi itu. Beberapa di antaranya mewakili partai seperti Sidarta Danusubrata (PDI-P), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).

Sementara nama lainnya diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi atau pun Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN), Mooryati Soedibjo (pendiri Mustika Ratu), dan Hasyim Muzadi (Nadhlatul Ulama).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com