Ajakan Presiden ini memberikan harapan bagi rakyat Papua bahwa akan ada komunikasi politik yang dibangun pemerintah untuk melibatkan orang Papua yang masih bergerilya di hutan dan yang hidup di luar negeri dalam membangun Papua yang damai-sejahtera.
Jalan dialog
Presiden Jokowi sendiri mengedepankan jalan dialog. Maka, dia berjanji akan mendengarkan lebih banyak suara rakyat. ”Saya ingin pergunakan waktu sebanyak-banyaknya,” kata Presiden, ”untuk lebih banyak mendengar dan berdialog dengan hati.”
Bagi Jokowi, semangat untuk mendengar dan berdialog inilah yang ingin digunakannya sebagai fondasi membangun Papua yang damai-sejahtera.
Dialog digunakan sebagai medium untuk meningkatkan kepercayaan antara rakyat dan pemimpin pemerintahan. Maka, Presiden Jokowi mendorong gubernur, pangdam, kapolda, dan para bupati di Tanah Papua untuk melakukan lebih banyak dialog dengan rakyat.
Jokowi menegaskan pentingnya dialog yang dilaksanakan di aneka level, dengan sejumlah kelompok, dan dengan menggunakan format dialog yang berbeda-beda. Melalui dialog ini, masalah-masalah dapat diidentifikasi dan solusi dapat ditemukan secara damai. Maka, rakyat boleh berharap bahwa konflik Papua pun dapat diselesaikan melalui dialog yang inklusif.
Jokowi tampil sebagai harapan bagi rakyat Papua. Kunjungannya membangkitkan harapan, memberikan energi dan kekuatan baru dalam membangun perdamaian, serta menghidupkan daya imajinasi dan kreativitas rakyat Papua dalam mewujudkan perdamaian di Tanah Papua melalui dialog.
Presiden Jokowi telah merebut kepercayaan dari rakyat Papua. Kepercayaan ini merupakan modal utama untuk—tentu saja bersama rakyat—menyelesaikan aneka permasalahan dan membangun perdamaian di Tanah Papua.
Neles Tebay
Dosen STFT Fajar Timur dan Koordinator Jaringan Damai Papua di Abepura