Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cahaya Lilin yang Menyala untuk Korban AirAsia Itu Bernama Harapan

Kompas.com - 06/01/2015, 16:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis


"You raise me up, so i can stand on mountains...
You raise me up, to walk on stormy seas...
I am strong, when I am on your shoulders...
You raise me up, to more than i can be..."

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Lagu "You Raise Me Up" yang dipopulerkan Josh Groban ini menggema di setiap sudut Aula Antakusuma, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (5/1/2015) malam. Cahaya lilin menyala temaram ketika lagu tersebut dilantunkan secara syahdu oleh ratusan jemaat Kristiani di kabupaten itu.

Di sejumlah sudut, saya—reporter Kompas.com, Dani Prabowo—melihat sejumlah jemaat tampak tertunduk. Mereka memejamkan mata dan mengangkat kedua tangan. Tak sedikit dari mereka yang menitikkan air mata manakala siluet pesawat AirAsia ditayangkan melalui sebuah layar besar di hadapan mereka.

Minggu (28/12/2014) lalu, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang bertolak dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura hilang kontak ketika melintas di wilayah bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata. Upaya pencarian hingga kini dilakukan tim SAR gabungan.

Sedih tak dapat terbendung, duka pun tak dapat berpaling. Pada hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan mendapatkan kabar "positif". Puing-puing pesawat AirAsia beserta jenazah pertama ditemukan. Penemuan tersebut memberikan sedikit kepastian kepada seluruh keluarga penumpang dan awak di AirAsia QZ8501, pesawat itu mengalami kecelakaan, meski tak menyurutkan doa, berharap ada korban selamat dalam kecelakaan itu.

Upaya pencarian pun semakin ditingkatkan. Sejumlah negara sahabat, mulai dari Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Singapura turut bergabung dalam upaya pencarian ini. Lanud Iskandar yang berada di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, akhirnya dijadikan posko utama pencarian jenazah.

Hingga kini, sudah 37 jenazah ditemukan. Rasa duka atas hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 ini dirasakan cukup mendalam. Tak hanya keluarga penumpang dan kru, rasa duka itu juga dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia.

Seperti halnya yang terjadi di Pangkalan Bun ini. Ratusan umat Kristiani dari berbagai gereja di Pangkalan Bun berkumpul di Aula Antakusuma untuk memanjatkan doa selamat dan ketabahan bagi keluarga awak dan kru pesawat AirAsia.

Salah satu jemaat yang datang adalah Lamhot Simanjuntak. Bersama seorang rekannya, ia sengaja menyusur jalan berliku dengan menggunakan sepeda motor sejauh 90 kilometer dari rumahnya yang berada di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Lamhot tak memiliki sanak famili di dalam pesawat itu. Hanya persamaan sebagai umat manusia yang menggerakkan tubuh dan jiwanya untuk mendoakan para penumpang dan kru yang belum jelas kepastian kabarnya.

"Apalagi kejadian ini terjadi di wilayah dekat rumah saya tinggal. Sebagai sesama umat manusia, kita harus saling mendoakan satu sama lain. Saling memberikan harapan, layaknya cahaya lilin di kegelapan," kata dia.

Bersama ratusan jemaat lainnya, Lamhot berharap masih ada keajaiban yang diberikan Tuhan kepada para awak dan penumpang pesawat itu. Ia pun berkeyakinan masih ada di antara mereka yang selamat dan bersiap untuk bertemu dengan keluarganya yang menunggu. Namun, jika tidak, ia berharap agar seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menerima kenyataan yang ada.

"Kami tidak kenal mereka. Namun, duka yang mereka rasakan dapat kami rasakan. Kami prihatin ada saudara kami yang harus menerima musibah ini. Namun, garis tangan itu sudah dituliskan oleh Tuhan," katanya.

Kemarin malam, lagu "You Raise Me Up" terus menggema mengantarkan doa umat Nasrani kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Melalui lagu itu, mereka ingin menyampaikan pesan bahwa mereka juga merasakan duka yang dirasakan keluarga.

Seperti cahaya lilin temaram di tengah kegelapan, mereka berharap agar keluarga kru dan penumpang yang belum ditemukan tetap memiliki keyakinan bahwa keluarga mereka masih dalam keadaan selamat. "You raise me up, to more than i can be..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com