Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kapal Perang TNI Angkatan Laut Dikerahkan Cari AirAsia QZ 8510

Kompas.com - 28/12/2014, 21:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com- Direktur Utama Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengungkapkan tim SAR mendapat bantuan armada pencarian dari berbagai instansi. Salah satunya adalah TNI Angkatan Laut yang menurunkan empat kapal perangnya.
 
"Ada empat KRI dari TNI Angkatan Laut yang dioperasikan dalam operasi pencarian ini," kata Djoko di Tangerang, Minggu (28/12/2014).
 
Empat KRI yang diperbantukan yakni KRI Sutedi Senaputra, KRI Kodak, KRI Pattimura, dan KRI Sultan Hasanuddin. Selain itu, Badan SAR Nasional juga menurunkan enam unit kapal dan kapal navigasi dari Direktorat Perhubungan Laut.
 
Pemerintah mendapat pula bantuan armada pesawat dari TNI Angkatan Udara, Badan SAR Nasional, dan Kings Air. Jenis pesawat yang diperbantukan yakni pesawat CN235, pesawat C230, dan Helikopter Dolphin. "Semakin banyak yang mencari, semoga semakin cepat upaya pencarian ditemukan," kata Djoko.
 
Mereka, sebut Djoko, akan difokuskan untuk mencari di wilayah perairan sekitar Tanjung Pandan dan Pontianak, titik di mana pesawat AirAsia ZQ 8501 hilang kontak. Upaya pencarian juga dilakukan melalui darat yakni antara Palembang dan Belitung serta Sampit dan Pontianak yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat.
 
Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 yang lepas landas dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi tadi hilang kontak pada pukul 07.55 WIB. Ketika itu, pesawat diduga berada di sekitar wilayah udara Tanjung Pandan dan Pontianak.
 
Pesawat sempat menghubungi air traffic control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin bergeser ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki. Permintaan untuk ke kiri disetujui, namun untuk menaikkan ketinggian ditolak ATC Bandara Soetta.
 
Pesawat kemudian diberitakan hilang kontak. Sebanyak 155 penumpang dan tujuh awak kabin berada di dalam pesawat itu.
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com