Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Forensik dari Mabes Polri Selidiki Residu dan Proyektil untuk Ungkap Bentrok Paniai

Kompas.com - 15/12/2014, 05:31 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Tim investigasi dan tim forensik dari Mabes Polri masih terus berupaya mengungkap pelaku di balik penembakan yang menewaskan empat warga sipil di Lapangan Karel Gobay, Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua, pekan lalu.

"Sementara ini, kepolisian telah memeriksa 27 saksi, kemudian dari tim ahli kita, dari lab forensik Inafis dan kedokteran forensik, telah melakukan berbagai kegiatan di lima tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Minggu (14/12/2014).

Ia mengungkapkan, TKP tersebut antara lain Gunung Merah, kantor KPU, markas Koramil Enarotali, markas Polsek Paniai Timur, dan tempat penemuan empat korban tewas di lokasi sekitar lapangan Karel Gobay.

"Tindakan-tindakan dari tim itu, yang pertama adalah mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Bukti tersebut menyangkut bukti barang berwujud. Contohnya, residu tertinggalnya sisa-sisa kebakaran," Sulistyo.

Menurut Sulistyo, polisi juga menyelidiki proyektil atau selongsong yang tertinggal. Polisi juga menyelidiki petunjuk lain, seperti noda darah, serta mengumpulkan berbagai dokumen, data, informasi, dan keterangan dari masyarakat yang langsung melihat kejadian tersebut, menyaksikan proses kejadian, atau berada di sekitar lokasi yang turut mendengar, melihat, dan menyaksikannya.

"Tim telah bekerja sama dengan Kodam. Dalam hal ini, Pangdam XVII/Cenderawasih telah menugaskan Asisten Intel Kodam Kolonel Ginting, bekerja sama dengan Direktur Intel Kombes Jacobus Marzuki dan Direskrimum yang langsung bekerja mengoordinasi penanganan permasalahan, mulai dari TKP awal," katanya.

Labih lanjut, Kombes Pol Sulistyo juga menyampaikan, semua pihak telah melakukan pertemuan untuk memperlancar pengungkapan kasus Paniai. Pihak itu antara lain tim dari Mabes Polri, polda, dan polres setempat, lalu wakil dari Kodam Cenderawasih, kodim setempat, serta Bupati Paniai Hengky Kayame.

Dalam pertemuan itu, Bupati Hengky Kayame, yang didampingi sekda dan tokoh-tokoh masyarakat, berdiskusi secara internal untuk mengungkap dan menyelesaikan kasus tersebut. "Pertemuan itu untuk melakukan diskusi-diskusi internal, dan ketiga intitusi ini, dalam hal ini Bupati Paniai; Polri yang diwakili dari mabes, Irwasda Polda Papua; dan dari TNI diwakili Asintel dan Dandim 1705/Paniai," kata Sulistyo.

Dalam pertemuan, Sulistyo melanjutkan, semua pihak sepakat untuk bekerja sama secara maksimal, secara profesional, dan netral, termasuk jika nantinya menemukan keterlibatan oknum aparat. "Apakah nanti dalam penanganan tersebut diperoleh adanya keterlibatan oknum anggota, baik dari Polri maupun TNI, tetapi tidak merepresentasi institusi," katanya.

Dalam investigasi itu, Sulityo Pudjo juga mengatakan bahwa pihaknya melibatkan tim Inafis kedokteran forensik dan laboratorium forensik yang dipimpin oleh dr Maruli Simanjuntak. "Kasus ini masih membutuhkan jauh lebih banyak saksi lagi karena dari prinsip-prinsip KUHP, salah satu alat bukti pertama adalah keterangan saksi, keterangan ahli dan petunjuk surat, serta keterangan terdakwa," tuturnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com