JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Panitia Seleksi Calon Hakim Mahkamah Konstitusi Todung Mulya Lubis mengatakan, institusi peradilan, khususnya MK, membutuhkan hakim yang pemikirannya maju mengenai konstitusi. Menurut dia, orang yang memiliki pemikiran "out of the box" dapat mengubah kinerja MK menjadi lebih baik.
"Kita membutuhkan pemikiran-pemikiran konstitusional, kalau perlu out of the box," ujar Todung di Jakarta, Minggu (14/12/2014).
Selain itu, kata Todung, hakim konstitusi harus memiliki pengetahuan luas mengenai tata negara. Namun yang terpenting, lanjut dia, orang tersebut harus bersih dari berbagai pelanggaran hukum, termasuk korupsi. (baca: Divonis Seumur Hidup, Akil Mochtar Tak Menyesal)
"Bagi mereka yang bersih dan punya integritas, tidak perlu takut," kata Todung.
Todung belum dapat memastikan sudah berapa orang yang mendaftarkan diri menjadi calon hakim MK. Ia mengaku belum menentukan kapan pendaftaran akan ditutup. Setelah menghimpun sejumlah nama sebagai peserta seleksi, akan dilakukan psikotes dan tes wawancara.
"Nanti dipilih beberapa nama yang short list. Short list yang menentukan," kata dia.
Dalam proses seleksi, tim Pansel akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melihat rekam jejak peserta dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan untuk menelusuri transaksi keuangannya.
Menurut Todung, upaya tersebut perlu dilakukan agar hakim yang terpilih betul-betul orang yang bersih. (baca: Todung: Saya Tidak Mungkin Menghancurkan MK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.