Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Akhiri Perseteruan!

Kompas.com - 03/12/2014, 14:00 WIB

Kita jangan lupa bahwa bangsa Indonesia berhasil mempertahankan kesatuannya melawan segala macam tantangan dan ancaman dari luar dan dari dalam— sesuatu yang di luar negeri banyak diragukan—hanya mungkin karena budayanya yang membuat kita membawa diri dengan hati-hati, tahu diri, tenggang rasa. Tak pernah mutlak-mutlakan. Suatu konfrontasi mutlak-mutlakan, apalagi atas dasar rasa kecewa, tersinggung, dan dendam, akan membawa bangsa ke kehancurannya.

Sudah waktunya diakhiri

Karena itu, perseteruan perlu diakhiri. Prabowo sendiri, Jokowi, sekian politisi yang terlibat dalam konfrontasi, sudah mengisyaratkan bahwa mereka tidak mau kehidupan bangsa terkunci dalam kebencian dan rasa dendam.

Kalau KMP mau membangun hubungan politik normal dengan KIH, itu tidak berarti bahwa KMP tidak boleh beroposisi. Tetapi, oposisi harus benar, harus sesuai dengan sila keempat Pancasila, dengan semangat ”kebijaksanaan dalam permusyawaratan”. Di negara-negara demokrasi parlementer saja—lain daripada klise tentang kediktatoran mayoritas—partai-partai pemerintah dan oposisi biasa bekerja sama secara efektif dalam komisi-komisi dan kebanyakan undang-undang akhirnya disepakati.

Kita, rakyat Indonesia, justru perlu belajar apa arti positif suatu oposisi. Oposisi Pancasilais ingin agar pemerintah berhasil, dan bukan agar ia gagal. Kalau oposisi mempunyai mayoritas dalam parlemen, tanggung jawabnya lebih berat. Oposisi tidak boleh membiarkan pemerintah gagal. Oposisi dituntut menyertai pemerintah dengan kritis. Mereka menagih janji pemerintah. Mereka membuka segenap kedok KKN, menolak populisme murahan, dan menantang agar pemerintah juga mengambil keputusan yang tidak populer.

Situasi di negara kita sebenarnya memberi banyak harapan. Sudah saatnya kelas politik kita mengakhiri perseteruan yang sebenarnya sudah mau diakhiri serta menunjukkan tanggung jawabnya dengan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah agar semakin terwujud Indonesia yang adil, solider, sejahtera, kuat, dan maju.

Franz Magnis-Suseno
Rohaniwan dan Guru Besar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com