Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Aktivis HAM Munir Bakal Jadi Nama Jalan di Belanda

Kompas.com - 11/11/2014, 21:54 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir, akan segera dijadikan nama sebuah jalan di kota Den Haag, Belanda. Nama Munir menjadi salah satu nama pejuang HAM dunia yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di kota tersebut.

"Rencananya, pada tahun ini, nama Munir akan diresmikan sebagai nama jalan di Den Haag," ujar peneliti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Indria Fernida, saat ditemui di Kantor KontraS, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).

Menurut Indri, nama Munir akan diresmikan berbarengan dengan nama salah satu tokoh HAM dunia, Ibu Theresa. Beberapa nama lain yang juga tokoh HAM, seperti Martin Luther King, sudah lebih dulu digunakan sebagai nama jalan.

KontraS berharap agar peresmian nama jalan tersebut dapat dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun Munir pada 8 Desember nanti.

"Ini suatu penghargaan bagi tokoh HAM Indonesia. Secara tidak langsung, Munir disamakan dengan tokoh-tokoh pejuang HAM dunia," kata Indri.

Indri berpendapat bahwa hal tersebut seharusnya dipandang sebagai sebuah teguran bagi Indonesia. Bahkan, menurut Indri, negara lain saja mampu memberikan penghargaan dan mengapresiasi seorang tokoh HAM Indonesia.

Padahal, di dalam negara sendiri, kasus pembunuhan Munir dinilai belum juga tuntas.

Sebagai informasi, Munir meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam penerbangan menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Perjalanan tersebut dilakukan Munir untuk menempuh pendidikan S-2 di Utrecht, Belanda.

Dalam penyelidikan, ia diketahui meninggal secara tidak wajar. Otopsi yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda atas jenazah almarhum mendapati racun arsenik dalam kadar mematikan di dalam tubuhnya. 

Munir memang dikenal tak gentar memperjuangkan HAM dan sering membuat pihak yang dikritiknya gerah. Ia pernah melawan Kodam V Brawijaya ketika memperjuangkan kasus kematian Marsinah, aktivis buruh di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diculik dan disiksa secara brutal hingga tewas.

Munir juga tak gentar menyelidiki kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta pada masa reformasi 1997-1998, termasuk kasus penembakan mahasiswa di Trisakti (1998), Semanggi (1998 dan 1999), hingga pelanggaran HAM semasa referendum Timor Timur (1999).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com