Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Dana Bansos lewat Bank agar Tidak "Disunat"

Kompas.com - 07/11/2014, 12:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Presiden Joko Widodo menginginkan dana bantuan sosial (bansos) terpusat di perbankan. Melalui perbankan, Jokowi menilai, bantuan bisa lebih aman sampai ke masyarakat dengan nominal yang utuh.

Saat ini, kata dia, dana bantuan sosial terpencar di 18 kementerian. Nilainya mencapai Rp 90 triliun. Pertanggungjawabannya pun, diakui Jokowi, sulit dibuktikan.

"Kalau sudah ada (bank), bansos yang selama ini tercecer di 18 kementerian, yang totalnya sampai Rp 90 triliun, dibagi saja ke data masyarakat miskin melalui bank," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Melalui perbankan, Jokowi memastikan bantuan yang diberikan bisa lebih akuntabel dan tepat sasaran. Namun, dia menyadari sistem perbankan ini sangat bergantung pada data penerima bantuan. Oleh karena itu, ke depannya, perlu ada penyempurnaan data. (Baca: Bansos Ditempatkan di Satu Kementerian)

"Kalau banking system sudah tepat, jadi nanti tidak usah muter-muter dari provinsi, kabupaten, kota, camat, dan lurah. Sampai ke rakyat jadinya berapa itu?" sindir Jokowi menyinggung bansos yang "disunat". (Baca: Dana Bansos Dipakai untuk Lomba Pacuan Kuda)

Di sisi lain, Jokowi juga mengungkapkan perlunya pendidikan kepada masyarakat untuk mengelola dengan baik bantuan dari pemerintahan itu. Masyarakat harus bertanggung jawab atas uang yang diberikan dan harus digunakan untuk hal-hal produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com