JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, pihaknya dan organisasi buruh lain di seluruh Indonesia menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi yang direncanakan pemerintah. Dia meragukan pendapat yang menyatakan bahwa subsidi BBM selama ini hanya dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah keatas.
"Bohong besar subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang mampu," kata Said Iqbal dalam pertemuan dengan pimpinan DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Hadir dalam pertemuan itu Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Komisi IX DPR Dede Yusuf, dan Ketua Komisi VII Kardaya Warnika. Iqbal menjelaskan, saat ini setidaknya ada 86 Juta pengguna sepeda motor yang ada di Indonesia. Hampir semuanya adalah masyarakat menengah kebawah.
"Bisa dibayangkan kalau BBM naik Rp 3000. Buruh akan menambah biaya untuk transportasi motor. Belum yang tidak punya motor, harus ngojek dan ongkosnya pasti naik," ujarnya.
Transportasi seperti TransJakarta yang biayanya tidak naik, kata dia, tentunya tidak bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat yang tidak mampu. TransJakarta hanya tersedia di ibukota, itu pun hanya ada di jalan-jalan protokol.
"Sisanya harus naik angkot ata bus, dan itu ongkosnya bisa naik sampai berkali-kali lipat," ujarnya.
Fadli Zon mengingatkan bahwa saat ini DPR tidak lagi punya wewenang untuk tidak mengizinkan pemerintah menaikkan harga BBM. Keputusan sepenuhnya, kata dia, ada di tangan pemerintah.
"Tapi kita akan berusaha yang terbaik untuk mendengar suara rakyat, mendengar suara buruh," Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.