Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2014, 23:42 WIB


BOGOR, KOMPAS.com
- Kedekatan personal antara Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Wali Kota Bogor Bima Arya bisa menjadi jembatan dalam menjalankan terobosan.

Antara lain merealisasikan dan menterjemahkan jargon politik revolusi mental di program-program pemerintahan.

"Bisa jadi hubungan kedekatan ini akan sangat memudahkan mentransfer dan mengimplementasikan konsep-konsep revolusi mental. Kota Bogor bisa menjadi pilot project-nya," kata Yuddy, saat berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Jabar, Sabtu (1/11/2014) malam.

Terlebih, lanjut Yuddy, Bima Arya memiliki kemampuan yang baik sebagai kepala daerah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih.

"Salah satunya menjadikan Kota Bogor sebagai zona Integritas, di mana dalam program tersebut mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan transparansi dalam anggaran," tutur Yuddy.

Yuddy optimistis bahwa revolusi mental dapat diwujudkan, seperti halnya dalam kunjungan yang dilaksanakannya hari ini. Wali Kota Bogor mengundang juga Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat, perwakilan anggota dewan, dan pejabat SKPD.

"Dalam kunjungan ini, Wali Kota tidak sendiri tapi juga mengundang semua jajarannya, jadi ada trasnfer gagasan ke jajaran di bawahnya bagian dari percepatan revolusi mental," ucap Yuddy.

Yuddy menambahkan, revolusi mental dimulai dari cara berpikir dan paradigma untuk seluruh birokrat yang selama ini berpikir secara priyayi sekarang berubah menjadi pelayan masyarakat.

"Jadi birokrat di daerah itu tidak lagi jadi priyayi, mereka harus berpikir untuk melayani masyarakat, turun ke lapangan, menemui warganya, tanpa ada protokoler, langsung turun meninjau, jadi kelihatan apa yang sesungguhnya telah dijalankan," ujar Yuddy.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut positif apa yang disampaikan oleh Menteri PAN-RB, dan siap untuk menjalankannya secara bertahap.

"Ini menarik, karena sudah saatnya pejabat pemerintahan yang dulunya berpikir priyayi, kini berpikir sebagai pelayan masyarakat. Turun langsung ke rakyat," tukas Bima.

Bima mengatakan, pihaknya telah memulai birokrasi reformasi dari awal pemerintahannya. Termasuk menjadikan Bogor sebagai Kota Zona Integritas, di mana pemerintahannya menjalin kerja sama dengan KPK dalam pemberantasan korupsi.

"Kita sudah mengeluarkan kebijakan untuk seluruh pejabat eselon II melaporkan harga kekayaannya kepada negara, termasuk juga kedepan pejabat eselon III, hingga camat dan lurah wajib melaporkan kekayaannya," jelas Bima Arya.

"Kita akan minta bimbingan dari KPK karena untuk mengisi laporan tersebut cukup sulit," pungkas Bima.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Pede' soal Debat Cawapres, Anies: Muhaimin Punya Pengalaman Luar Biasa

"Pede" soal Debat Cawapres, Anies: Muhaimin Punya Pengalaman Luar Biasa

Nasional
Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Belum Dibicarakan Sudah Ditetapkan

Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Belum Dibicarakan Sudah Ditetapkan

Nasional
Ditanya Urgensi Bangun IKN, Anies: Tanya Dubes di Sini, Ada Rencana Pindah Kantor Enggak?

Ditanya Urgensi Bangun IKN, Anies: Tanya Dubes di Sini, Ada Rencana Pindah Kantor Enggak?

Nasional
Bagikan Koin Menhan ke Anak-anak di Tasikmalaya, Prabowo: Kalau Sudah Besar, Ingat Saya Pernah ke Sini

Bagikan Koin Menhan ke Anak-anak di Tasikmalaya, Prabowo: Kalau Sudah Besar, Ingat Saya Pernah ke Sini

Nasional
Ajak Mahasiswa Berpikir Besar soal Indonesia, Muhaimin: Kalau Pikirkan Diri Sendiri Nanti Gaji Pas-pasan

Ajak Mahasiswa Berpikir Besar soal Indonesia, Muhaimin: Kalau Pikirkan Diri Sendiri Nanti Gaji Pas-pasan

Nasional
Prabowo Yakin Menang karena Didukung Jokowi, Muhaimin: Saya Yakin itu Klaim

Prabowo Yakin Menang karena Didukung Jokowi, Muhaimin: Saya Yakin itu Klaim

Nasional
Sebut Demokrasi di Dunia Mundur, Anies: Mau Dibilang Otoriter, Belum Nampak

Sebut Demokrasi di Dunia Mundur, Anies: Mau Dibilang Otoriter, Belum Nampak

Nasional
Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya

Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya

Nasional
Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina

Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina

Nasional
Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Kami Terkejut Belum Dibicarakan, Sudah Ditetapkan

Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Kami Terkejut Belum Dibicarakan, Sudah Ditetapkan

Nasional
Jokowi Sayangkan Sikap Eropa yang Ragukan Komitmen Pelestarian Hutan Indonesia

Jokowi Sayangkan Sikap Eropa yang Ragukan Komitmen Pelestarian Hutan Indonesia

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Belum Ada Kesepakatan Format Debat Capres-Cawapres

TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Belum Ada Kesepakatan Format Debat Capres-Cawapres

Nasional
TKN: Percuma Anak Muda Posting Prabowo-Gibran di Medsos, tapi Tidak Bangun Pagi ke TPS

TKN: Percuma Anak Muda Posting Prabowo-Gibran di Medsos, tapi Tidak Bangun Pagi ke TPS

Nasional
Prabowo Terharu Disambut Ribuan Santri di Tasikmalaya, Matanya Sampai Berkaca-kaca

Prabowo Terharu Disambut Ribuan Santri di Tasikmalaya, Matanya Sampai Berkaca-kaca

Nasional
Debat Cawapres Dihilangkan, TPN Ganjar-Mahfud: Apakah Kita Mau Pilih Kucing dalam Karung?

Debat Cawapres Dihilangkan, TPN Ganjar-Mahfud: Apakah Kita Mau Pilih Kucing dalam Karung?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com