Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2014, 16:53 WIB


KOMPAS.com
- Air mata Jeje Wiradinata menetes di wajahnya saat menatap layar televisi. Ia tidak pernah menyangka temannya sejak kecil, Susi Pudjiastuti (49), dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Minggu (26/10/2014). Melihat kegigihan Susi, ia tak khawatir menatap masa depan perikanan dan kelautan untuk lima tahun ke depan.

"Jangan disia-siakan. Ini saatnya membagikan pengalaman mengangkat kesejahteraan pelaku usaha kelautan dan perikanan di Indonesia," kata Jeje, yang kini menjabat Wakil Bupati Ciamis, Jawa Barat, Minggu.

Susi, kata Jeje, memulai usaha sebagai pengepul ikan yang gigih dari pantai selatan Jawa Barat. Ia mengumpulkan ikan dari beberapa tempat pendaratan ikan yang tak mudah dijangkau, mulai Palabuhanratu, Cidaun, Ujung Genteng, Pameungpeuk, Rancabuaya, dan Pangandaran di Jawa Barat, Gombong di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Prigi, Sendang Biru, dan Pacitan di Jawa Timur.

Aceh dan Sumatera Barat juga didatangi. Melalui PT Andhika Samudra International Pudjiastuti Marine Product, produk perikanan Indonesia dinikmati konsumen Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman.

"Keterbatasan itu diatasi dengan membeli pesawat tahun 2005. Dengan dua pesawat ringan Cessna, ia menjual tangkapan nelayan ke berbagai negara. Pesawat itu menjadi cikal bakal maskapai Susi Air," katanya.

Susi juga dikenal sejak lama memperhatikan lingkungan. Jeje teringat saat bersama Susi menolak penyodetan Sungai Citanduy pada masa Orde Baru, yang akan merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat di hilir sungai. "Tak hanya menentang, kami menawarkan solusi. Penghijauan dari hulu ke hilir lebih baik ketimbang menyodet," kata Jeje, mantan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Ciamis itu.

Kalangan nelayan di Tasikmalaya juga menyambut baik pemilihan Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Mimpi Ketua HNSI Kabupaten Tasikmalaya Deddy Mulyadi ada menteri kelautan datang ke pantai Tasikmalaya akan terwujud. "Dari tempat kelahirannya di Pangandaran, Tasikmalaya sangat dekat," ujarnya. Deddy yakin, Susi bisa mengubah nasib nelayan di Jawa Barat selatan.

Rumah sepi

Saat pengumuman kabinet, kediaman Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Pratikno di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, sepi. Pratikno, yang terpilih sebagai Menteri Sekretaris Negara, berada di Jakarta bersama keluarganya sejak beberapa hari lalu. Tiada aktivitas di rumah itu.

Wahono Widodo (52), tetangganya, menyatakan, Pratikno dan keluarga tinggal di rumah tersebut sekitar 12 tahun.

Kediaman Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, terpilih, M Nasir, yang diangkat menjadi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pun sepi. Rumah di Jalan Gondang Barat IV/20 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu, tertutup, walau ada orang di dalamnya. Ketua RT 003, Kelurahan Bulusan, Warno menduga Nasir dan istrinya, Hasbiyah, sudah di Jakarta.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, keluarga dan rekan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Kabinet Kerja 2014-2019, Minggu, berkumpul di rumah Amran di Kompleks IDI, Panakkukang.

Paman Amran, Andi Ali Arief (70), berharap keponakannya itu bisa mengemban tugas dan menyukseskan program pertanian dari pemerintahan Jokowi. Amran, yang lama berkarier di PT Perkebunan Nusantara XIV, dinilai memiliki kompetensi dalam bidang itu.

Profesor pertama

Minggu malam di rumah kecil bernomor 16 di kompleks Perumahan Dosen Waena, Kota Jayapura, Papua, Yoseph Yembise (47) bersama tiga kerabatnya serius menatap layar televisi berukuran 21 inci. Saat Presiden menyebutkan nama Yohana Susana Yembise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014-2019, Yoseph bersama kerabatnya langsung bersyukur kepada Tuhan.

"Keluarga besar Yembise bahagia dan bangga, Kakak Yohana mendapat kepercayaan dari Pak Jokowi. Kak Yohana sebelumnya membuat prestasi yang membanggakan sebagai perempuan Papua pertama yang dikukuhkan sebagai guru besar di Universitas Cenderawasih pada November 2012," ujarnya.

Maurits Yambise (27), kerabatnya, mengharapkan Yohana sebagai menteri dari wilayah timur Indonesia dapat kian memberdayakan perempuan dan anak, khususnya di Papua yang kurang diperhatikan selama ini.

Suasana gembira juga meliputi kediaman Khofifah Indar Parawansa di Jalan Pengadegan Timur Raya, Jakarta Selatan, Minggu malam. Ahmad Millah, kerabat Khofifah, menyatakan, setelah diumumkan menjadi Menteri Sosial, sejumlah warga datang mengucapkan selamat. (CHE/HRS/ENG/WHO/FLO/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com