Ceritanya, Jokowi menggelar konferensi pers bersama Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di halaman belakang Istana Negara, Rabu (22/10/2014).
"Mau ngomong apa dulu, apa foto dulu?" tanya Jokowi kepada wartawan sebelum memberikan pernyataan.
"Foto dulu, Pak," jawab wartawan.
"Oh, kalau foto dulu, berarti miknya digeser dulu," ujar Jokowi.
Orang ketujuh dalam deretan presiden RI itu langsung meraih tiang mikrofon di depannya, lalu menggesernya sekitar 1 meter ke kanan, tanpa bantuan petugas protokoler Istana.
Setelah sekitar setengah menit mempersilakan wartawan memotretnya, Jokowi kembali meletakkan mikrofon di depannya. Kali ini, dua petugas protokoler maju. Namun, gerak keduanya kalah cepat. Posisi mikrofon telah berada di depan Jokowi.
Konferensi pers itu berisi hasil pembicaraan antara Jokowi dan lima petinggi institusi keamanan negara tersebut. Intinya, Jokowi ingin memetakan rencana pertahanan jangka panjang dan pendek berdasarkan kekuatan alat utama sistem persenjataan yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.