Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dinas Gubernur Sepi, Jokowi Malam Ini Mulai Menginap di Istana

Kompas.com - 21/10/2014, 01:31 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, aktivitas di Rumah Dinas Jokowi saat masih menjadi Gubernur, di Jalan Surapati No. 7, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014) dinihari nampak sepi. Tidak terlihat adanya aktivitas maupun pergerakan di rumah tersebut.

"Dari tadi tidak ada aktivitas apapun mas disini," ujar salah seorang petugas pengamanan presiden, yang tengah berjaga di depan rumah dinas Jokowi.

Paspampres tersebut mengatakan, malam ini, Jokowi tidak berada di rumah dinas, Jokowi, kata dia, saat ini sudah berada di Istana Kepresidenan.

Di pos pengamanan, terlihat seorang paspampres berjaga-jaga melihat aktivitas di sekeliling rumah. Di luar rumah terdapat tiga orang petugas keamanan yang memantau keadaan sekeliling rumah. Sesekali mereka berjalan ke sisi kanan dan sisi kiri rumah dinas Jokowi.


Di samping kiri pagar, terparkir satu unit kendaraan baracuda. Di seberangnya terdapat dua mobil patroli polisi, dan beberapa mobil pribadi yang terparkir di trotoar jalan.
 
Karangan bunga ucapan selamat dilantik menjadi Presiden juga masih terpajang di depan rumah dinas mantan Wali Kota Solo tersebut.

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, Presiden Joko Widodo tak lama lagi akan mengumumkan susunan kabinetnya. Ia menyebut waktu pengumuman kabinet itu adalah nanti malam atau Selasa (21/10/2014) besok.

"Mungkin baru nanti malam, atau besok pagi baru diumumkan," kata Puan, seusai menghadiri pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Puan menjelaskan, sampai saat ini, susunan kabinet Jokowi-JK masih dalam proses. Ia pastikan, Jokowi-JK akan memilih figur yang kompeten dan bersih sesuai rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com