Di Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, memorabilia atau segala benda-benda kenangan SBY tersimpan rapi dalam sebuah paviliun, terutama benda-benda yang berkaitan dengan dirinya saat ditempa menjadi seorang prajurit militer dari 1970-1973.
Paviliun bernomor 5 A dan 5 B itu memang tidak terlalu besar, hanya sekitar 8 x 6 meter. Paviliun itu dahulu menjadi tempat tinggal "istimewa" khusus untuk para taruna berprestasi.
Kala itu, SBY pernah menjadi Komandan Divisi Korps Taruna, yang sekarang lebih dikenal sebagai Komandan Resimen Korps Taruna. Paviliun itu kini disulap menjadi museum "Paviliun 5" yang diresmikan langsung oleh SBY pada Jumat, 17 Oktober 2014 lalu.
Bentuk bangunan masih sama dengan aslinya. Pun ruang-ruang paviliun bergaya arsitetur kuno tidak mengalami perubahan, hanya direnovasi di beberapa bagian.
Misalnya, bagian taman dibuat lebih indah dengan banyak tanaman hias. Lalu bagian genting dan cat tembok warna krem terlihat masih baru. Setiap ruangan juga telah dipasang pendingin udara.
Foto-foto kenangan
Masuk ke paviliun, pengunjung akan disuguhi berbagai foto kenangan SBY saat masih awal menjadi taruna di Akmil, kegiatan sehari-hari para taruna, hingga suasana peperangan yang pernah dialami SBY.
“Ini situasi saat kami memasuki Akademi Militer. Mulai situasi perang Vietnam, situasi dalam negeri, dan awal pemerintahan Soeharto,” kata SBY saat peresmian, Jumat lalu.
Selanjutnya, pengunjung akan disuguhi suasana kamar tidur SBY yang tampak masih asli. Terdapat sebuah tempat tidur kuno terbuat dari rangka besi, lengkap dengan kasur kapuk dan bantalnya.
Di sekitar dinding kamar terdapat foto-foto kenangan SBY dengan sang Istri, Ani Yudhoyono, ketika masih muda. Foto bersama putra-putranya dan keluarganya.
Tidak ketinggalan, sebuah lemari kayu yang berisi seragam, tas ransel, sepatu, dan topi perang TNI terpajang di kamar berukuran sekitar 3 x 3 meter itu.
“Ini (meja) kami menyimpan roti. Kalau ketahuan pelatih bisa berat hukumannya, tapi saya jarang, yang sering dimarahi Pak Sjafri (Letjen Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan),” tutur SBY sembari terkekeh.
Di samping kamar itu terdapat ruangan berisi alat perang dengan judul "Dari Timor Timur Hingga Bosnia". Alat perang itu tersimpan rapi dalam etalase kaca memanjang.