"Tren proxy war, yakni kedua pihak tidak saling berhadapan, namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Itu harus diwaspadai," kata pengamat militer, Susaningtyas Kertopati atau Nuning, di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Pemain proxy war, kata dia, mampu mengorganisasi sebuah konfrontasi antar-dua kekuatan dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari kontak secara langsung.
"Dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berakibat kehancuran fatal. Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate (bukan negara). Aktornya dapat berupa LSM, media massa, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan," kata Nuning.
Ia mencontohkan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi, sampai munculnya referendum.
"Itu merupakan contoh proxy war yang nyata," kata Nuning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.