Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alangkah Kreatifnya Bangsaku

Kompas.com - 03/10/2014, 01:57 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Maka sudah bisa ditebak kan, balas pantun yang dibuat boleh masyarakat yang hisa dibaca di media sosial kita?

Ya, yang pertama adalah soal Pilkada, dan yang kedua adalah sikap Presiden SBY dan Partai Demokrat berkait dengan Pilkada.

Beragam kreativitas dalam bentuk kata-kata dan gambar pun bermunculan di jejaring sosial.

Berikut adalah salah satu satire yang saya temukan di media sosial:
Seorang petani melapor ke kantor polisi dan mengatakan bahwa ia baru saja mengubur seorang anggota DPR yang mengalami kecelakaan mobil.

Polisi bertanya, apakah ia yakin bahwa anggota DPR yang dikuburkan itu benar-benar sudah meninggal dunia.

Si Petani menjawab: Dia ngakunya sih masih hidup, tapi saya tidak pernah percaya pada anggota DPR. Sudah mati pun masih coba menipu saya.

Ada pula yang menulis begini:

"Semalem saya bilang ke temen-temen: "Nanti WA (Whatsapp) ya sebelum voting!" (maksudnya kabarin saya). Saya ndak nyangka "WA" ini malah diterjemahkan temen-temen "Walk Aut".

Belum lagi yang berbentuk gambar/foto, yang menyindir Pak SBY yang dinilai sedang bersandiwara saat anggota Partai Demokrat keluar dari ruang sidang saat membahas RUU Pilkada.

Ada juga gambar yang memasang para pimpinan DPR RI dengan tulisan "Badut Sulap KMP" untuk ulang tahun, khitanan, dan sidang paripurna DPR, dan lain-lain.

Begitulah, semakin giat para politisi itu kreatif berakrobat, kian kreatif pula masyarakat meresponnya dalam berbagai bahasa ungkap.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com