Seperti dikutip Antara, rapat dimulai sekitar pukul 14.00 dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara di antaranya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Sesmenko Kesra Sugihartatmo, dan lain sebagainya.
Wapres beserta rombongan bertolak ke Sumatera Selatan siang tadi, dari Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat khusus Boeing 737-400 TNI-AU.
Selain melakukan rapat kebakaran hutan dan lahan, Wapres juga dijadwalkan membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional Tahun 2014 di Palembang Sport and Convention Center (PSCC). Setelah itu, Wapres dijadwalkan kembali pulang ke Jakarta.
Secara terpisah, Kepala Bidang Data BNPB Agus Wibowo menyatakan, tiga provinsi di Pulau Sumatera meliputi Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau saat ini sedang tercemar asap dampak kebakaran hutan dan lahan.
Menurut dia, cemaran polusi asap terparah saat ini masih berada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. Kebakaran terbanyak memang berada di dua wilayah itu.
"Sementara kabut asap yang mencemari sebagian wilayah di Riau merupakan kiriman dari Sumatera Selatan," katanya.
Agus mengatakan, sampai saat ini BNPB dan tim pemerintah daerah masih melakukan operasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap. Operasi dipusatkan di Palembang.
"Itu masih dalam situasi tanggap darurat bencana kabut asap. Upaya yang dilakukan adalah melakukan hujan buatan dan bom air," katanya.
Agus menambahkan, operasi juga masih menggunakan sejumlah fasilitas lengkap seperti helikopter dan pesawat pemantau.
"Melalui udara itu dilakukan water bombing dan hujan buatan," katanya.
Sementara itu, kata dia, untuk di Riau titik kebakaran lahan masih minim, dan dipastikan asap yang menyelimuti sebagian kawasan termasuk Pekanbaru merupakan asap kiriman dari Sumatera Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan pada Senin (22/9) sore sekitar pukul 17.00 WIB, Satelit NOAA 18 mentedeksi sebanyak 78 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera, sementara di Riau nihil.
Berbeda dengan Satelit Modis Terra dan Aqua di waktu yang sama, justru merekam kemunculan delapan titik panas, tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota meliputi Indragiri Hilir (2 titik), Pelalawana (4 titik), Rokan Hilir dan Bengkalis masing-masing satu titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.