Dengan dibatalkannya pembelian Mercy, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono yang akan mengakhiri masa baktinya pada Oktober mendatang juga tak akan mendapatkan mobil baru tersebut.
"Akhirnya batal juga, tidak ada mobil mantan presiden dan mantan wakil presiden," ujar Taufik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Taufik mengatakan, pemerintah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla apakah mereka bersedia mengadakan mobil bagi SBY dan Boediono.
"Semuanya kami serahkan ke pemerintahan baru," kata dia.
Selama ini, Taufik melanjutkan, pemerintahan yang masih berkuasa memang selalu menyediakan mobil bagi menteri dan pejabat setingkat menteri untuk pemerintahan berikutnya, serta bagi mantan presiden dan mantan wakil presiden. Mobil untuk mantan presiden dan wakil presiden itu berstatus dipinjamkan oleh negara. (Baca: Ini Alasan Pemerintah Batalkan Pembelian Mercy untuk Kabinet Jokowi)
"Biasanya dipinjamkan setiap lima tahun," kata Taufik.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar. Awalnya, tender itu dilakukan untuk pengadaan 72 Mercy tipe E-Class 400. Akan tetapi, pengadaan ini kemudian dibatalkan. Pengadaan mobil menteri ini pun kemudian diserahkan kepada pemerintahan mendatang. (Baca: Akhirnya, Pemerintah Batal Beli Mercy untuk Kabinet Jokowi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.