Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenag: Pesantren Tak Perlu Label Modern

Kompas.com - 03/09/2014, 04:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAMBI, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta pondok pesantren kembali mengambil peran utama dalam kemajuan bangsa Indonesia. Menurut dia, pondok pesantren sudah saatnya kembali seperti dulu tanpa perlu label modern.

"Sudah saatnya kembalikan nilai pesantren yang mulai tergerus. Pondok pesantren tidak perlu pakai label modern karena dari survei, pondok pesantren justru lembaga pendidikan paling modern," ujar Nasaruddin dalam acara pengukuhan Dewan Hakim Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) di kantor Gubernur Jambi, Selasa (2/9/2014) malam.

Saat ini, ungkap Nasaruddin, pondok pesantren yang ada kerap meninggalkan ajaran-ajaran tradisional yang justru bermanfaat seperti pendalaman bahasa Arab. Padahal, ujar dia, dengan memahami bahasa Arab maka keaslian makna dari ayat-ayat Al Quran akan tetap terjaga.

Di sisi lain, Nasaruddin mengaku bangga dengan keberadaan pondok pesantren. Konsep pesantren bahkan sudah ditiru Inggris. Saat ini, kata dia, Inggris mulai mengembangkan konsep boarding school yang sistemnya mirip dengan pesantren.

Selain itu, Nasaruddin menyinggung peran pondok pesantren selama perjalanan sejarah Indonesia yang cukup besar. Tokoh-tokoh yang berasal dari kalangan santri bahkan menjadi tokoh nasional yang menyatukan bangsa ini.

"Ada pengamat Amerika bilang, Indonesia akan terkotak-kotak menjadi 20 negera seperti yang terjadi di Balkan. Tapi hingga tahun 2014, kita belum bubar. Rahasianya sepanjang pondok pesantren berdiri tegak, maka Indonesia tidak akan hancur," kata Nasaruddin.

Nasaruddin berharap pondok pesantren benar-benar mengajarkan ajaran Islam secara mendalam termasuk kefasihan menghafal, memahami, hingga melaksanakan ayat-ayat Al Quran. Dia juga menekankan perlunya pemahaman lebih atas bahasa Arab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com