JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, menduga, ada pihak-pihak tertentu di dalam koalisi partai pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tak ingin Kantor Transisi dimasuki oleh relawan kritis. Mereka khawatir jika apa yang mereka inginkan tak dapat terealisasi karena ada pertentangan dari para relawan.
"Saya menduga kuat ada politisi yang bermain. Ada politisi korup yang ingin relawan supaya tidak mencerca cacat di belakang mereka yang tidak baik," kata Boni saat dijumpai di Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Boni mengungkapkan, kedatangan sejumlah relawan ke Kantor Transisi pada Senin (25/8/2014) lalu memiliki tujuan yang baik. Selain ingin bersilaturahim, para relawan ingin ikut ambil bagian dalam proses penyusunan dokumen strategis pemerintahan yang ditugaskan Jokowi-JK kepada tim transisi.
Namun, rupanya, kata dia, ada pihak-pihak tertentu yang memolitisasi kedatangan mereka tersebut. Pihak itu, kata dia, menyebut jika para relawan meminta porsi agar diikutsertakan di dalam tim transisi.
"Kita mempertanyakan janji Jokowi yang mengajak relawan untuk ikut membantu dalam pemerintahan, itu gimana sekarang belum dilibatkan," ujarnya.
Tanpa menyebut nama, Boni mengungkapkan, upaya menghalangi relawan untuk ikut andil di dalam tim transisi berasal dari kalangan salah satu elite parpol pengusung Jokowi-JK.
"Oknumnya mengarah kepada salah satu figur pimpinan partai koalisi pengusung Jokowi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.