JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, KPK tidak membutuhkan perekrutan pimpinan baru untuk menggantikan Busyro Muqoddas sebagai Wakil Ketua KPK. Ia menyarankan, panitia seleksi (pansel) bekerja tahun depan untuk merekrut lima pimpinan KPK yang akan pensiun pada 2015.
"KPK secara institusi tidak ada perekrutan pimpinan lagi saat ini," ujar Abraham di Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).
Ia mengatakan, KPK meminta pemerintah menunda kerja pansel hingga tahun depan. Hal itu sesuai hasil rapat pimpinan KPK yang sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Kementerian Hukum dan HAM.
"Kita harap pansel ini bekerja untuk tahun depan merekrut sekaligus lima orang pimpinan agar tidak pemborosan anggaran. Kan merekrut satu orang, dengan merekrut lima orang, biayanya sama," kata Abraham.
Ia menuturkan, saat ini KPK tengah berkonsentrasi terhadap korupsi dan memiliki resistensi tinggi. Jika kemudian tiba-tiba masuk orang baru yang tidak memiliki kualitas sama dengan empat pimpinan lain, maka akan berakibat fatal. KPK menganggap tidak masalah jika hanya dipimpin empat orang.
"Enggak masalah empat orang. Polisi dipimpin Kapolri bisa jalan, Jaksa Agung dipimpin satu orang bisa jalan, masa KPK empat orang tidak jalan?" tegas Abraham.
Sebelumnya, anggota pansel calon pimpinan KPK, Farouk Muhammad, mengakui bahwa pembentukan pansel untuk mencari pengganti Busyro sebagai wakil ketua KPK membutuhkan dana yang besar. Namun, kata Farouk, aspek hukum yang harus dipenuhi lebih penting daripada mempermasalahkan dana yang harus dikeluarkan.
"Kami pahami betul langkah ini sangat boros. Cuma permasalahannya, boros karena apa? Setelah dipelajari pasal-pasal hukumnya, tidak ada jalan lain selain mengikuti Pasal 33," ujar Farouk di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Presiden SBY membentuk pansel calon pimpinan KPK untuk mengisi posisi Wakil Ketua KPK. Masa tugas Busyro akan berakhir pada Desember 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.