Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrasi Indonesia Kini Milik Rakyat

Kompas.com - 18/08/2014, 14:00 WIB

Selain mereka yang terorganisasi, banyak juga relawan yang dengan inisiatif membuat gerakan di luar tubuh partai atau koalisi. Hal ini terlihat dari banyaknya grup ataupun fan page yang menggunakan nama Relawan Prabowo Hatta selain daripada grup resmi Prabowo08 dan Sahabat Prabowo.

Ada juga kelompok yang mengumpulkan data tentang kecurangan pemilu dan membuat situs web www.selamatkandemokrasi.com dan mengklaim bahwa data mereka asli, bukan hasil copy paste. Beberapa data diambil dari internet, seperti screen capture Facebook oknum KPU yang melanggar etika dengan berpihak atau bukti dari keterlibatan oknum BUMN.

Prabowo-Hatta juga mendapat dukungan dari kalangan artis dan pesohor lain. Juru bicara Prabowo-Hatta, Nurul Arifin, mengatakan, para artis sukarela berkeliling mengampanyekan Prabowo-Hatta. Mereka juga berinisiatif membuat video lagu "Garuda di Dadaku", nyanyian resmi Prabowo-Hatta. "Itu murni dari para artis," kata dia.

Peran relawan cukup signifikan untuk mendongkrak perolehan suara capres-cawapres.

Eriko menyebut relawan sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK, terutama di daerah-daerah yang diperkirakan minim suara. Daerah itu misalnya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.

"Kelompok relawan kami gerakkan di 5.670 desa di 11 provinsi yang diperkirakan minim suara. Target sasarannya 10,5 juta kepala keluarga, tapi karena keterbatasan waktu, kami hanya mampu menjaring 3,2 juta KK," ujar Sekretaris Koordinator Relawan Jokowi-JK Marihot Gultom.

Menurut Sekjen Seknas Jokowi Dono Prasetyo, pekerjaan relawan justru melebihi para kader partai di berbagai tingkatan. Seknas Jokowi, misalnya, memiliki kepengurusan di 30 provinsi sehingga dengan leluasa bergerak memengaruhi opini publik untuk memilih Jokowi-JK.

"Kampanye kreatif yang disuguhkan para relawan efektif untuk menarik dukungan dan meningkatkan elektabilitas Prabowo-Hatta," ucap Nurul.

Munculnya relawan yang masif merupakan fenomena baru dalam sejarah pemilu di Indonesia. Para relawan tumbuh tanpa komando terpusat, bergerak secara mandiri, dan dinamis.

Para relawan itu adalah rakyat yang dengan kesadaran penuh melibatkan diri dalam proses politik. Mereka mengajak untuk memilih dengan menggunakan berbagai sarana, dengan tenaga dan bahkan dana sendiri.

Jika merujuk pada teori demokratisasi Barrington Moore, munculnya relawan dalam pilpres itu berarti demokrasi di Indonesia sudah semakin matang. Moore dalam buku The Social Origin of Dictatorship and Democracy menyebut, banyaknya kelas menengah yang berperan dalam politik menunjukkan, kualitas demokrasi di sebuah negara telah meningkat.

Kesadaran warga untuk terlibat langsung dalam proses pemenangan pilpres bisa diartikan demokrasi di Indonesia kini sudah menjadi milik rakyat. (FER/OSA/EDN/RYO/NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com