Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2014, 17:15 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengaku pesimistis tim hukum Prabowo-Hatta bisa membuktikan angka-angka yang disengketakan di Mahkamah Konstitusi. Mahfud pesimistis karena melihat singkatnya waktu yang tersisa untuk melengkapi data untuk memperkuat bukti yang diperkarakan.

"Kalau dari angka, saya pesimistis karena waktu hanya tersisa besok dan lusa. Kemungkinan MK tak sempat periksa ulang," kata Mahfud di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Hingga saat ini, Mahfud melihat tim hukum Prabowo belum mampu membuktikan perolehan 67 juta suara berdasarkan yang dihimpun tim Prabowo-Hatta dari real count internal. Agar bisa membuat MK memutuskan penyelenggaraan pemilu ulang, tim Prabowo-Hatta harus menyediakan bukti-bukti yang dimaksud Mahfud.

"Kita tunggu saja bagaimana keputusan hakim MK," ujar Mahfud yang juga mantan Ketua MK.

Kalaupun nanti MK memutuskan untuk pemungutan suara ulang, Mahfud tak serta-merta mengatakan kemenangan berada di pihak Prabowo-Hatta. Ia juga meyakini suara yang diperkarakan oleh tim Prabowo-Hatta bisa jadi adalah suara milik Joko Widodo-Jusuf Kalla.

update

Kamis (14/8/2014) siang, Mahfud meluruskan pemberitaan ini.  Ia mengatakan, peluang pasangan Prabowo-Hatta fifty-fifty.

Menurut saya, peluang menang-kalah masih 50-50. Yang saya bilang dalam debat publik Asosiasi Dosen Indonesia (Rabu, 13 Agustus 2014), di Le Meredian Hotel, 'Saya pesimis pembuktian klaim 67 juta suara utk Prabowo bisa dilakukan dalam sidang MK. Sebab waktu sidang pembuktian tinggal 2 hari lagi',"kata Mahfud, saat dihubungi Kompas.com, Kamis siang. (Baca: Mahfud MD: Peluang Prabowo-Hatta di MK "Fifty-fifty").

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com