Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Merasa Masih Waketum Golkar

Kompas.com - 12/08/2014, 17:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Agung Laksono merasa dirinya masih menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Hal itu ditegaskan Agung setelah dirinya berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Sampai kemarin, belum ada tindakan apa pun, apakah nonaktif, apalagi pemecatan. Isu (pemecatan) yang beredar saya tidak tahu dari mana," kata Agung dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (12/8/2014).

Agung mengaku awalnya bingung dengan pemberitaan bahwa dirinya dipecat sebagai Waketum Golkar. Ia mengaku tidak tahu apa kesalahannya. Ia merasa tidak pernah mencederai nama baik partai.

Bahkan, Agung merasa telah memberikan dampak positif terhadap Golkar atas kinerjanya di pemerintahan sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.

Rupanya, kata Agung, permasalahannya ada pada perbedaan pendapat dalam beberapa isu. Misalnya, soal bergabungnya Golkar dalam Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang telah dipermanenkan dan soal waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.

Menurut Agung, permasalahan seperti itu semestinya bisa diselesaikan dengan dialog. Terlebih lagi, kata Agung, dia dan Aburizal sama-sama sebagai pimpinan partai.

"Tanpa perlu melakukan langkah-langkah yang kontraproduktif," kata politisi yang sudah 40 tahun bergabung dengan Golkar itu.

Sebelumnya, Agung dan politisi Golkar lainnya mendorong munas digelar tahun 2014 mengacu anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) partai bahwa masa jabatan ketum selama lima tahun. Namun, berdasarkan rekomendasi Munas 2009, munas selanjutnya digelar pada 2015.

Forum munas dianggap penting lantaran akan menentukan arah koalisi Golkar lima tahun mendatang, apakah tetap dalam Koalisi Merah Putih atau mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com