JAKARTA, KOMPAS.com — Agung Laksono merasa dirinya masih menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Hal itu ditegaskan Agung setelah dirinya berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Sampai kemarin, belum ada tindakan apa pun, apakah nonaktif, apalagi pemecatan. Isu (pemecatan) yang beredar saya tidak tahu dari mana," kata Agung dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (12/8/2014).
Agung mengaku awalnya bingung dengan pemberitaan bahwa dirinya dipecat sebagai Waketum Golkar. Ia mengaku tidak tahu apa kesalahannya. Ia merasa tidak pernah mencederai nama baik partai.
Bahkan, Agung merasa telah memberikan dampak positif terhadap Golkar atas kinerjanya di pemerintahan sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.
Rupanya, kata Agung, permasalahannya ada pada perbedaan pendapat dalam beberapa isu. Misalnya, soal bergabungnya Golkar dalam Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang telah dipermanenkan dan soal waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.
Menurut Agung, permasalahan seperti itu semestinya bisa diselesaikan dengan dialog. Terlebih lagi, kata Agung, dia dan Aburizal sama-sama sebagai pimpinan partai.
"Tanpa perlu melakukan langkah-langkah yang kontraproduktif," kata politisi yang sudah 40 tahun bergabung dengan Golkar itu.
Sebelumnya, Agung dan politisi Golkar lainnya mendorong munas digelar tahun 2014 mengacu anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) partai bahwa masa jabatan ketum selama lima tahun. Namun, berdasarkan rekomendasi Munas 2009, munas selanjutnya digelar pada 2015.
Forum munas dianggap penting lantaran akan menentukan arah koalisi Golkar lima tahun mendatang, apakah tetap dalam Koalisi Merah Putih atau mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.